Tiap Tahun Dirikan Taman Vertikal, Pengamat Kota : Lebih Baik Bangun RTH

0

JOR-joran Pemkot Banjarmasin terus menghiasi median jalan protokol di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini dengan taman vertikal. Sukses di kawasan flyover Gatot Subroto, Jalan S Parman, dan Jalan Achmad Yani, kini giliran kawasan Kayutangi, tepatnya di sepanjang Jalan Brigjen H Hasan Basry.

“YA, taman vertikal yang sudah dibuat ada di tiga ruas jalan, yakni Jalan Achmad Yani, Jalan S Parman dan Jalan Brigjen H Hasan Basry. Kerangka besi dan pot-pot bunga di kawasan Kayutangi sudah dipasang, tinggal menunggu pemasangan lampu warna-warni oleh pihak ketiga,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Mukhyar kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Kamis (20/6/2019).

Menurut dia, untuk mempercantik kawasan Kayutangi, sedikitnya ada 54 titik taman vertikal yang dipasang dengan berbagai model rangka besinya. Anggaran untuk pembuatan taman vertikal di Kayutangi mencapai Rp 200 juta.

“Memang, tiap tahun pembuatan taman vertikal ini dianggarkan pemerintah kota untuk memperindah jalan-jalan protokol,” kata Mukhyar.

BACA : Pro dan Kontra Bangun Toilet di Bawah Taman Vertikal Kuliner Baiman

Ia berpendapat untuk membangun taman atau ruang terbuka hijau (RTH), tentu membutuhkan lahan yang cukup luas. Sementara, beber Mukhyar, kondisi Banjarmasin yang sudah padat dengan pemukiman dan perkantoran, sehingga cukup sulit membangun taman yang representatif.

“Akhirnya, kami pilih model taman vertikal. Sudah ada ratusan titik taman vertikal dibuat di Banjarmasin. Ini merupakan langkah bagi Banjarmasin yang telah meraih empat kali penghargaan Adipura,” papar Mukhyar.

BACA JUGA : Taman Vertikal Itu Hanya Polesan, Banjarmasin Butuh Lebih Banyak RTH

Meski kawasan Kayutangi sudah dihiasi pepohonan yang rindang, toh Mukhyar mengatakan di sela-sela pohon bisa dibangun taman vertikal. Untuk itu, dia berharap masyarakat bisa turut mengawasi dan menjaga kelestarian taman vertikal, sebab banyak sudah pot bunga yang dirusak dan hilang.“Demi keindahan kota, mari kita jaga semua taman yang ada, terkhusus taman vertikal,” tandas Mukhyar.

Kritik atas banyaknya taman vertikal berdiri di Banjarmasin disuarakan Ketua DPP Intakindo Kalsel Nanda Febryan Pratamajaya. Menurut planolog jebolan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini, esensi taman vertikal sebenarnya tidak memberi keindahan berarti bagi kota.

“Saya melihat justru DLH Banjarmasin hanya ingin mudahnya saja, karena membangun taman vertikal semacam itu tidak terlalu sulit. Cukup pasang rangka besi, beri pot bunga ditambah lampu warna-warni selesai,” kritik Nanda.

BACA LAGI : Terbanyak Tumbuhan Taman Vertikal, Kota Banjarmasin Sabet Rekor MURI

Pengamat kota ini menyesalkan justru Pemkot Banjarmasin terkesan abai dalam merealisasikan RTH yang dibutuhkan publik kota. Hingga kini, menurut Nanda, sepatutnya Pemkot Banjarmasin khususnya DLH itu merilis data rencana penambahan luasan RTH, bukan fokus tiap tahun membangun taman vertikal.

“Tiap tahun itu harus jelas berapa target penambahan RTH, lalu berapa taman bagi publik yang dibangun. Kalau sekadar membangun taman vertikal, tidak menambah luasan RTH yang ada. Sementara, Banjarmasin termasuk kota yang kekurangan RTH,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.