Foto : Syarbani
DESA Datai Nirui,Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, dulunya sebuah perkampungan eks transmigarasi. Selama itu pula jalan desa masih pasir bercampur koral. Bahkan beberapa waktu mengalami kerusakaan.
PJ Kepala Desa Datai Nirui, Sudiono mengatakan, melalui alokasi dana desa, sedikit demi sedikit pihaknya dapat membenahi infrastruktur. Selain itu, ada juga dari pemerintah daerah melalui Dinas PUPR.
Namun fokus pembangunan jalan lingkungan dengan menggunanakan dana desa, seperti 2019 ini. Melalui dana desa tahap pertama dan sistem swakelola atau dikerjakan masyarakat sekitar.
BACA: Antisipasi Penyimpangan, Penyaluran Dana Desa Wajib Transparan
Selain jalan lingkungan, juga dilakukan pembuatan penampungan air. Pembangunan ini nantinya sebagai antisipasi saat musim. Kemarau agar warga tidak kesulitan air bersih. “Jadi selain jalan juga pembuatan penampungan air sebagai langkah antisipasi musim kemarau,” kata Sudiono.
Sudiono menambahkan, selama beberapa tahun dikucurkan anggaran dana desa, pembangunan disekitar sangat mengalami kemajuan terutama dari segi kesejahteraan masyarakat. Dimana sebagai besarnya adalah warga petani.
“Bisa dilihat sendiri begitu jalan bagus hasil pertanian dengan mudah dapat dipasarkan ke kota Muara Teweh dan bahkan ke Kota Puruk Cahu ” katanya.
Sudiono memaparkan, dengan adaanya akses tersebut, selain mudah memasarkan hasil pertanian, juga membantu dalam masalah pendidikan. Sebab beberapa orang warga melanjutkan pendidikan hingga sekolah menengah atas ke Muara Teweh, bahkan ada yang berangkat pagi pulang siang hari.
“Kita merasa terbantu dengan adanya dana desa, bukan saja mudahkan pemasaran hasil pertanian, tetapi juga akses pendidikan lebih mudah dari sebelumnya,” kata Sudiono.
Menurutnya memang Desa Datai Nirui, paling ujung dimana akses jalan sudah di cor beton dan hanya beberapa titik kerusakan, namun secara bertahap diperbaiki hingga tuntas. “Ini sesuai dengan komitmen masyarakat dalam memacu pembangunan,” jelasnya.(jejakrekam)