Luncurkan Roadmap Kota Inklusi, Walikota Ibnu Sina Diundang Berbicara di Malaysia

0

MENYABET salah satu pemenang 10 proposal terbaik penghargaan Global Urban Mobility Challenge 2019 di Jerman, dalam peningkatan mobilitas lewat infrastruktur fisik dan sosial inklusif disabilitas. Walikota Banjarmasin Ibnu Sina pun mendapat undangan di even berskala internasional.

UNDANGAN itu datang dari Seventh Asia-Pasific Urban Forum (APUF-7) yang digelar pada 15- 17 Oktober di Penang, Malaysia, untuk Walikota Ibnu Sina mewakili Indonesia.

Hal itu diungkapkan langsung Direktur Eksekutif Kaki Kota Banjarmasin Muhammad Syahreza bahwa UNESCO memberikan ruang kepada Pemkot Banjarmasin dengan mengundang Walikota Ibnu Sina untuk bisa berbagi tahapan-tahapan menjadikan ibukota Kalsel sebagai kota inklusi.

“Jadi, pada 15-17 Oktober nanti, Walikota Ibnu Sina akan jadi pembicara dalam menyampaikan progress kota inklusi Banjarmasin,” ucap Syahreza kepada awak media di Banjarmasin, Senin (17/6/2019).

BACA : Dorong Kota Inklusi, Banjarmasin Masuk 10 Besar Global Urban Mobility Challenge 2019

Setali tiga uang, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengakui mendapat undungan untuk berbicara di APUF-7, karena merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang meluncurkan roadmap kota inklusi dan pembangunan trotoar serta prasarana pendukung difabel.

“Itu yang membuat saya diundang hingga diminta mengisi satu sesi acara di Penang, Malayaia dalam pertemuan kota-kota peduli disabilitas untuk skala Asia Pasifik,” ujar Ibnu Sina.

Sekadar diketahui, APUF merupakan sarana bagi negara-negara dalam regional Asia-Pasifik untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam mendukung urbanisasi berkelanjutan, berbagi pengetahuan, proses, dan substansi dalam penyusunan national reports, dan memberikan kesempatan bagi negara-negara di Asia-Pasifik untuk dapat menyampaikan pendapat, ide dan inovasi.

BACA JUGA : Gang 315 dan Gang Tentram Dibidik Jadi Kampung Inklusi Edukasi Internasional

Sementara, Indonesia sebagai salah satu anggota Bureau of Preparatory Committee in Asia-Pacific memiliki tanggung jawab lebih dalam menyusun Asia-Pacific Regional Reports. High Level Regional Meeting untuk mengkoordinasikan 69 negara di Asia-Pasifik dalam penyusunan regional reports, sehingga dapat menghimpun pendapat, ide, dan rekomendasi untuk penyusunan.

Dari kegiatan itu tentunya diharapkan dapat menciptakan diskusi yang bermanfaat di antara stakeholders dalam bertukar pengalaman mengenai kebijakan dan solusi dalam menghadapi tantangan urbanisasi antar negara.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.