Akibat Abrasi Tanah, Tiga Rumah Warga di Bintang Ninggi I Roboh

0

WARGA Desa Bintang Ninggi I Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, tak bisa menikmati Lebaran Idul Fitri dengan kemeriahan. Sebaliknya, tiga warga desa di RT 4 justru dirundung duka. Rumah ketiga warga ini roboh akibat tanah pinggir sungai mengalami abrasi.

BERUNTUNG tak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor yang terjadi tepat pada Rabu (6/5/2019), tepat pada hari pertama Idul Fitri 1440 Hijriyah sekira pukul 22.00 WIB.

“Tak ada hujan dan petir malam itu. Tanah longsor tiba-tiba merobohkan rumah kami. Saya langsung keluar rumah saat mngetahui rumah saya miring akibat tanah terbelah,” ujar Sabirin, warga Desa Bintang Ninggi I menuturkan peristiwa abrasi tanah akibat hantaman gelombang sungai kepada jejakrekam.com, Sabtu (8/6/2019).

Menurut Sabirin, dua tetangganya,  juga mengalami hal sama rumahnya bergeser miring ke tepian sungai, akibat gesekan tanah. Diakuinya, dua tetangganya tersebut sudah terlebih dahulu mengungsi.

“Mereka sudah mengungsi tiga hari lalu, saat terjadi longsor pertama yang mengakibatkan tanah bergeser. Hanya saya yang ketika rumah nyaris roboh berada didalam,” ucapya.

BACA : Donasi Korban Longsor Pumpung, Seniman Banjarbaru Helat Pentas Seni

Tanah pinggiran sungai itu mengalami penurunan hingga dua meter. Ada tiga rumah warga yang terkena dampak parah. Saat ini, ketiga kepala keluarga sudah mengungsi ke tempat lebih aman. Mereka juga berharap ada bantuan dan perhatian dari pemerintah daerah setempat.

“Tim dari kabupaten memang ada melihat k esini, tetapi bantuan dari pemerintah daerah belum ada,” timpal Normawati, salah satu korban lainnya.

 

Kepala Desa Bintang Ninggi I Kecamatan Teweh Selatan, Efri Budi  mengatakan, ada 10 kepala keluarga yang bermukim di pinggiran sungai, yang rawan terkena longsor. Dirinya mengakui sudah melaporkan kejadian ini ke Camat Teweh Selatan.

“ Kami hanya melaporkan melalui sambungan telepon karena terbentur libur lebaran. Senin (10/6/2019), kami akan melakukan rapat desa, guna mencari solusi penanganan. Kami sangat berharap bantuan dari pemerintah daerah, terutama untuk para korban yang rumah nya nyaris ambruk,” kata Budi.

Ia mengatakan pihak desa  akan melaporkan ke pemerintah daerah agar 10 kepala keluarga yang bermukim di pinggiran sungai rawan longsor itu untuk direlokasi ke daerah aman.

“Lahan untuk relokasi ada dan aman dari longsor. Hanya saja, kami dari pihak desa tidak ada dana guna membeli lahan itu. Mungkin wacana ini akan kami laporkan ke pemerintah daerah agar didapat solusi, merelokasi warga dari terjangan longsor,” terangnya.

BACA JUGA : Bayar Rp 36 Ribu,  Petani di Barito Utara Sudah Dapat Asuransi Pertanian

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara, Gazali Montalatua mengatakan pihaknya melalui bidang terkait sudah menurunkan tim guna mendata rumah rusak akibat longsor. “Kejadiaan longsor itu sudah didata, dan segera akan dilaporkan ke pimpinan,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syarbani
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.