Bertemu Kapolda, Imam FPI Kalsel Tegaskan Tak Melarang People Power

0

IMAM Front Pembela Islam (FPI) Kalimantan Selatan Habib Zakaria Bahasyim menegaskan pertemuan dirinya dengan Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani didampingi anggota DPD RI, Habib Abdurrahman Bahasyim di kediaman salah satu tokoh Aliansi Muslim Banua (AMB) Sukhrowardi, Minggu (19/5/2019), hanya silaturahmi, tidak pernah menyinggung soal gerakan kedaulatan rakyat atau people power pada 22 Mei 2019 di Jakarta.

“JADI, dalam pertemuan itu murni hanya silaturahmi dan membahas masalah Banua, bukan membicarakan masalah nasional yang tengah hangat sekarang ini,” tegas Habib Zakaria Bahasyim saat dikontak jejakrekam.com, Senin (20/5/2019).

Ia menegaskan terkait dengan gerakan people power di Jakarta pada 22 Mei 2019 nanti, tidak pernah disinggung dalam pertemuan dengan Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani.

BACA : Ditemui Kapolda Kalsel, Dua Tokoh FPI Tolak Gerakan Kedaulatan Rakyat

“Sebab, itu masalah nasional. Kami sendiri tidak pernah melarang dan menyuruh orang untuk berangkat. Kalau mau berangkat ke Jakarta, mereka menggungkan dana pribadi. Jadi, kami tak berhak melarang mereka. Jadi, saya tegaskan dalam masalah itu, bukan membicarakan masalah itu (aksi people power),” tegas calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Kalsel ini.

Habib Zakaria menegaskan FPI tidak pernah menutup siraturahmi, baik dengan TNI/Polri atau dengan siapapun demi kondusivitas Banua. Sebab, menurut dia, menyangkut keamanan nasional menjadi tanggungjawab pemerintah, termasuk TNI/Polri. Namun, Habib Zakaria berpendapat sebaiknya pemerintah bisa merangkul masyarakat.

“Jangan sebaliknya memukul atau dikriminalisasi, dan ini kalau terjadi, maka akan terjadi benturan,” cetus Habib Zakaria Bahasyim.

BACA JUGA : Seruan Ulama Tak Berpengaruh, Relawan Prabowo-Sandi Kalsel Tetap Ikut People Power

Pemuka agama Islam di Banjarmasin ini menegaskan dalam silaturahmi dengan orang nomor satu di Mapolda Kalsel, disampaikan banyak persoalan yang terjadi di Banua, seperti adanya tempat hiburan malam (THM) yang melanggar peraturan daerah (perda) dan jam tayang.

“Termasuk, membahas peredaran narkoba dan seks bebas yang semuanya tidak pantas itu terjadi di daerah yang agamis ini,” tegas Habib Zakaria Bahasyim.

Ia juga menjamin hingga 22 Mei 2019, untuk Kalsel aman dan tidak ada aksi apapun terkait gerakan kedaulatan rakyat atau semacamnya. “Kalau ada aksi massa itu terjadi di Jakarta. Saya tidak melarang dan menyuruh, kalau ada yang mau berangkat (ke Jakarta) silakan, sebab itu hak mereka,” cetusnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.