Mahasiswa Kalsel Tuntut KPU Tunjukkan Integritas Penyelenggara Pemilu

0

BERAGAM masalah yang mewarnai jalannya Pemilu 2019, terus memicu reaktif masyarakat. Salah satunya datang dari puluhan aktivis mahasiswa tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan menggelar aksi di depan Kantor KPU Kalsel, Jalan Achmad Yani Km 2,5 Banjarmasin, Kamis (9/5/2019).

KOORDINATOR Wilayah BEM se-Kalimantan Selatan Ghulam Reza menyebut, tentunya tuntutan pada pasca pemilu kali ini berbeda dengan yang terjadi saat pra pelaksanaan pesta demokrasi.

“Tuntutan kami adalah memperjuangkan hak-hak petugas KPPS. Sebab, melihat tayangan di televisi setidaknya ada lebih 500 anggota KPPS yang meninggal. Di antaranya sekitar 8 hingga 9 orang merupakan masyarakat di Kalsel,” beber mahasiswa Uniska Muhammad Arsyad Al Banjary ini.

BACA : Faktor Kelelahan Penyebab Salah Input Data Pemilu

Bahkan, Ghulam menyebut salah satu petugas KPPS ini merupakan rekan mereka dari Uniska. Untuk itu, Ghulam meminta pertanggungjawaban KPU Kalsel khususnya KPU RI untuk memberi santunan kepada para pejuang demokrasi tersebut. “Jelas, tanpa ada KPPS di TPS, Pemilu 2019 tidak akan terselenggara dengan baik. Mereka harus bertaruh nyawa dalam menjalankan tugas, apa kepedulian KPU?” cetusnya.

Permasalahan lainnya diungkap massa BEM se-Kalsel adalah ada beberapa kelompok yang mencoba mendelegitimasi Pemilu 2019. Ghulam pun mengetahui bahwa KPU banyak melakukan kesalahan, seperti penginputan data.

“Tentunya, jika masyarakat terus menerus mencemooh dan menekan tanpa memberikan solusi konkrit atau mengawal C1 plano itu, maka KPU akan terus terpuruk dan elektabilitasnya menurun,” katanya.

“Terus siapa lagi lembaga yang dipercaya dalam menjalankan Pemilu. Padahal sudah kita ketahui pada 22 Mei mendatang diagendakan pembacaan hasil rekapitulasi,” pungkasnya.

BACA JUGA : Tuntutan Aktivis BEM se-Kalsel Dipastikan Bawaslu Segera Ditindaklanjuti

Sebelum menggelar aksi unjuk rasa ke KPU Kalsel, massa berseragam almamater lintas kampus ini terlebih dulu berkumpul di kampus UIN Antasari Banjarmasin. Mereka juga menggelar aksi damai dengan mengusung Gerakan Takjil Demokrasi (Gertak Demokrasi).

Dengan membentang spanduk dan poster, massa pun bergerak dengan berjalan kaki menuju kantor lembaga penyelenggara pemilu. Massa yang terdiri dari mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), UIN Antasari, Uniska MAB, STIH Sultan Adam, dan lainnya menuntut integritas KPU.

BACA LAGI : Banyak Pelanggaran Pemilu, BEM se-Kalsel Demo Bawaslu

Aksi pun sempat berjalan panas karena kantor KPU Kalsel dijaga ketat aparat gabungan dari Polri dan TNI. Sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi, karena kecewa KPU tak bisa diajak bicara.

“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi, kenapa harus dihalangi? Padahal, kami tak melanggar aturan, biarkan kami lewat,” kata Ketua BEM ULM, Taufik Hidayat.

Bahkan, mahasiswa pun tetap bertahan sejak sore hingga menjelang azan untuk berbuka puasa. Aksi mahasiswa ini juga diteruskan hingga malam hari, sempat memacetkan arus lalu lintas di poros utama Banjarmasin itu.(jejakrekam)

Penulis Arpawi /Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.