PT SILO Tambah Fasilitas Penangkaran Rusa Sambar sebagai Sarana Edukasi

0

BERDASAR SK 1943/BKSDAKALSEL-1.4.1/2016 di lokasi penangkaran Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kotabaru, dengan jenis rusa sambar (cervus unicolor) berjalan sukses. Dari jumlah populasi awal enam ekor, hingga Maret 2019 telah menjadi 30 ekor.

RUSA sambar merupakan satwa liar dan sebagai bagian sumber daya alam yang tidak ternilai harganya, sehingga kelestariannya harus dijaga. Pengelolaan dengan dibudidayakan secara baik dilakukan untuk melestarikan populasi satwa ini. Menjaga keseimbangan ekologinya. Salah satu alternatif terbaik yang perlu dikembangkan untuk menjaga kelestariannya adalah melalui kegiatan penangkaran.

Pelestarian dengan cara penangkaran ini telah dilakukan PT SILO sejak beberapa tahun lalu. Bermula enam ekor di lokasi penangkaran Tabuan dan populasinya terus bertambah sehingga lokasi penangkaran dipindahkan ke Nusantara Pulau Sebuku. Lokasi yang baru ini dengan luas kurang lebih 3 hektare dan telah dilengkapi dengan rumah jaga dan menara pantau dan sarana penunjang lainnya.

BACA : Libatkan Asosiasi Kepala Desa, PT SILO Laksanakan Cover Crop

“Ini terus kita tingkatkan dan diharapkan sebagai pusat penangkaran rusa sambar terbaik di daerah ini. Kami secara aktif melaporkan kepada pihak BKSDA Kalimantan Selatan melalui Seksi Konservasi Wilayah III Batulicin, terhadap perkembangan penangkaran rusa sambar ini. Kami juga sangat dibantu pihak manajemen perusahaan sehingga penangkaran ini terus meningkat,” kata KTT PT SILO Lambas Tobing didampingi Theresa T dari Enviro Dept PT SILO dalam meeting mingguan di site office PT SILO.

Diungkapkannya, manajemen perusahaan sangat peduli dengan program ini, dan terus berupaya meningkatkan sarana penangkaran rusa sambar ini.

CSR Dept PT SILO Setia Budhi menambahkan, dengan perkembangan pusat penangkaran rusa sambar ini, telah menyusun rencana menjadikan pusat penangkaran ini sebagai sarana edukasi untuk pelajar dan generasi muda di Kecamatan Pulau Sebuku.

“Dengan dibangunnya sarana yang representatif sangat memungkinkan dijadikan pusat edukasi dan riset penangkaran rusa sambar di Kalimantan Selatan,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.