Hidupkan Terminal Sentra Antasari, Sejumlah Kios dan Cafetaria Bakal Dibangun

0

DINAS Perhubungan Kota Banjarmasin mendapat protes terkait adanya bangunan kios yang dibangun di lokasi Terminal Sentra Antasari oleh puluhan anggota dari LSM dan ormas  di Balai Kota Banjarmasin pada Senin (29/4/2019) lalu.

MEREKA ingin agar aspirasi mereka bisa didengar dan diterima Walikota Banjarmasin Ibnu Sina. Akan tetapi, mantan anggota DPRD Kalsel sedang tak berada di lokasi. Sehingga pedemo pun mesti puas diterima Kepala Kesbangpol Kota Banjarmasin Kasman dan Asisten III Bidang Administrasi Ahmad Noor Djaya.

BACA: Menanti Senja Kala Taksi Kuning di Terminal Sentra Antasari

Pembangunan kios yang menggunakan halte tempat duduk penumpang dinilai mereka bisa mengundang emosi para sopir lantaran menyangkut piring nasi. Namun, sayangnya ketika ditemui jejakrekam.com di Terminal Sentra Antasari, salah satu sopir menyatakan tak mengetahui adanya demo tersebut.

Sopir yang tak ingin disebutkan namanya ini  mengatakan bangunan kios di terminalnya oleh Dishub Kota Banjarmasin sebagai penunjang untuk meramaikan kembali. “Saya tak tahu menahu jika ada demo. Bahkan dibangunnya kios ini bisa menghidupkan kembali terminal. Apalagi terminal ini  lahannya miliknya Dishub. Wajar jika mereka ingin membangun,” ucapnya kepada jejakrekam.com.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Ichwan Noor Chalik menyatakan terminal semestinya memiliki sarana pelengkap seperti kios ataupun cafetaria sebagai penunjang demi menghidupkan kembali terminal yang dianggap sepi.

“Anggaran pembangunannya pun menggunakan APBD. Bukan dibangun dari pihak swasta. Kam juga membangunkan WC agar penumpang tak perlu mencari WC kesana kemari,” ucapnya.

Penataan terminal ditegaskannya untuk menghidupkan para sopir agar bisa mendapatkan penumpang, bukan malah dianggap mengganggu. Ichwan pun tak mengerti dan tidak mengetahui adanya demo tersebut. Padahal para sopir taksi melalui kepala terminal sudah dilakukan pembicaraan. “Saya tak mengerti maksud dari mereka. Jadi, pengurus para sopir sudah sepakat dengan kepala terminal,” ujarnya.

BACA JUGA: Didemo Pengendara Ojol, Kepala Dishub Banjarmasin Ichwan Pasang Badan

Apalagi dibentuknya kios terminal itu merupakan saran dari kepala terminal untuk menjadi sarana pelengkap seperti cafetaria. Sebab, menurutnya tidak bisa hanya berupa terminal saja. “Tujuan sebenarnya adalah menghidupkan kembali agar penumpang ramai. Terminal itu sunyi, mana ada penumpang,” ujarnya.

Ichwan malah mengakui tidak sama sekali memungut retribusi dari hasil yang didapat para sopir. “Mestinya kan ada retribusi. Satu rupiah pun tak pernah memungut.” katanya.

Sebab, menurutnya ada keluhan dari para sopir yang hanya menerima penumpang sebanyak dua hingga tiga orang di terminal. Padahal. bagi dia, dimana-mana mesti bayar. “Ini tidak ada pungutan. Kami tak ingin memberatkan para sopir. Meski lahan itu milik Pemkot,” katanya.

Menurutnya, demo yang dilakukan kedua LSM ini dinilai mengada-ngada. Dan Dishub Kota Banjarmasin tak memiliki kepentingan pribadi untuk menggunakan lahan itu. Sebab, kios itu diserahkan kepada kepala terminal sebagai fasilitas penunjang. “Jadi, ini bukan kepentingan Dishub. Justru pembangunan ini dipergunakan demi kepentingan para sopir,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.