Hormati Minggu Tenang dan Beri Waktu Pemilih Menentukan Pilihannya

0

SEMAKIN mendekati hari pemungutan suara, Rabu 17 April 2019, ajakan partisipasi agar warga yang memiliki hak pilih harus semakin diperkuat. Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah menegaskan upaya bersikap netral pun harus benar-benar dijaga aparat pemerintah dan keamanan, dalam hal ini TNI dan Polri.

“SELAMA proses Pilpres 2019 menjalani tahapan kampanye yang sangat panjang, baik sosialsiasi media, debat terbuka hingga pertemuan rapat raksasa. Karenanya, ajakan untuk memilih bagi warga yang punya hak suara dan netralitas aparat pemerintahan dan keamanan harus diperkuat lagi,” ucap Nasrullah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (8/4/2019).

BACA  : Diundang 205, Datang Hanya 129 Pemilih dalam Simulasi Pemilu

Alumni S2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menekankan pentingnya agar momen minggu tenang benar-benar menjadi waktu bagi para pemilih. Sebab, menurut Nasrullah, minggu tenang adalah masa bagi pemilih berkontemplasi meyakinkan pilihan atau bagi pemilih menentukan pilihan.

“Minggu tenang hingga hari pemilihan ada kemerdekaan pemilih untuk menentukan pilihan atas prinsip bebas dan rahasia. Makanya, segala atribut kampanye, baik parpol, caleg hingga capres harus steril demi menjaga suasana kondusif,” ucap Nasrullah.

BACA JUGA : KPU Pastikan Penghitungan Suara Pemilu 2019 Pakai Sistem Manual

Menurut dia, pada hari pencoblosan menjadi upaya menjaga pesta demokrasi dimulai dari atribut yang menunjukkan keseragaman warna, tulisan atau identitas simbolis tertentu, hendaknya hanya bagi orang-orang yang berkompeten dalam penyelenggaraan, pengawas, hingga pemantau pemilu.

“Tahap kampanye Pilpres 2019 sangat melelahkan sehingga hari H adalah hari yang semestinya menjadi pesta rakyat dengan keragaman warna warni yang dimiliki,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.