Sosok Masliah, Gambaran Apatisme Masyarakat Pinggiran terhadap Pemilu

0

GEGAP gempita Pemilu 2019 dengan ditandai semaraknya alat peraga kampanye (APK) para calon legislatif (caleg) dan atribut parpol hingga hiruk pikuk pemilihan presiden-wakil presiden, rupanya tak terlalu berpengaruh bagi Masliah (51 tahun).

JANDA tua yang tinggal di Jalan Veteran Gang Sepakat, Kelurahan Kuripan, Banjarmasin Timur ini mengaku tak terlalu tertarik dengan pesta demokrasi lima tahunan itu. Bagi Masliah, justru tak ada perubahan berarti dalam hidupnya, apakah ada pemilu atau tidak.

“Saya tetap sebagai buruh pengupas kulit bawang. Saya harus banting tulang untuk menghidupi keluarga. Mungkin pada hari pemungutan suara yang katanya bulan April ini, saya tetap bekerja,” ucap Masliah kepada jejakrekam.com, Rabu (3/4/2019).

BACA : Daerah Pinggiran Kota Banjarmasin Paling Rawan Politik Uang

Apakah Anda tahu ada Pemilu 2019? Masliah mengaku tahu karena banyak bendera dan baliho para caleg yang ada di tepi jalan hingga masuk ke gang-gang sempit pemukiman warga. Namun, Masliah mengatakan tak terlalu memperhatikan masalah itu, karena dirinya lebih fokus mencari duit sebagai upah mengupas kulit bawang.

“Satu kilogram bawang merah yang dikupas kulitnya diupah Rp 2 ribu. Inilah penghasilan utama saya sehari-hari,” kata nenek tiga cucu ini.

Sedari pagi hingga sore, Masliah dibantu sang cucu bisa mengupas kulit bawang hingga 10 kilogram. Berarti, dalam sehari, Masliah bisa mendapat uang Rp 20 ribu. “Lagi pula, saya bukan penerima bantuan sosial (bansos), apa itu namanya Program Keluarga Harapan (PKH) atau lainnya. Yang jelas, saya tetap bekerja dengan keringat sendiri, tanpa berharap bantuan pemerintah,” tegas Masliah.

BACA JUGA: Semua Daerah Rawan, Caleg Berduit Rentan Lakoni Politik Uang

Jika nantinya justru dibantu pemerintah atau para caleg terpilih nantinya? Masliah mengaku tak akan menolak. Namun, dirinya tidak akan meminta belas kasihan.

Apakah sudah tahu hari pemungutan suara pada Rabu, 17 April nanti? Masliah mengaku tak tahu. Ia hanya tahu kalau ada pemungutan suara pada bulan April ini, tak jelas hari dan tanggal persisnya.

“Pemilu itu biasa saja seperti pemilu-pemilu sebelumnya. Itu urusan orang-orang yang jadi caleg atau calon pemimpin. Kalau kita tetap bekerja mengupas bawang merah. Kalau orang gunakan hak pilih kita ikut juga gunakan hak pilih,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.