Luruskan Isu PKI, Mardani : Ulama Bisa Kabarkan Siapa Sebenarnya Jokowi

0

SELAMA Pilpres 2019 dihelat, banyak sekali isu yang menerpa baik calon petahana, Joko Widodo (Jokowi) bersama KH Ma’ruf Amin maupun penantangnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Khusus incumbent, Jokowi selalu dikaitkan statusnya yang diduga sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

ISU yang mencuat di Pilpres 2014 silam, kini makin intensif jelang hitungan hari pemungutan suara, Rabu 17 April 2019 nanti. Bahkan, di Pilpres 2019 ini dinilai Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel Mardani H Maming, isu itu digoreng mengaitkan Jokowi dan parpol terlarang di masa Orde Baru itu.

“Kalau dihitung-hitung umur Pak Jokowi jika disangkutpautkan dengan isu tersebut, jelas tidak logis. Sebab, Jokowi saja lahir pada 1961, sedangkan PKI dibubarkan tahun 1965,” ucap Mardani H Maming kepada awak media, di sela silaturahmi Jokowi dengan alim ulama dan tokoh masyarakat yang berlangsung tertutup di Hotel Mercure, Banjarmasin, Rabu (27/3/2019) malam.

BACA : Jokowi : Jangan Termakan Isu, Janjikan Kereta Api dan Jalan Baru Batulicin-Banjarbaru

Mantan Bupati Tanah Bumbu ini juga menegaskan isu yang menyebut Jokowi jika terpilih dalam Pilpres 2019 tidak ada lagi suara azan berkumandang di Indonesia, merupakan fitnah.

“Ini jelas hoaks. Apalagi Jokowi difitnah menjanjikan penghapusan kolom agama pada kartu tanda penduduk (KTP) jika terpilih,” kata Mardani H Maming.

BACA JUGA : Bela Jokowi-Ma’ruf Amin, Yusril Akui Capres 01 Diserang Hoaks

Dengan adanya pertemuan Jokowi dengan para alim ulama, tokoh masyarakat dan beberapa kepala daerah di Kalsel yang diundang secara personal, Mardani mengatakan tentunya isu-isu semacam ini bisa ditangkal.

“Sebab, para ulama di Kalsel menjadi panutan. Oleh karenanya bisa mengintrospeksikan dalam mengabarkan yang benar kepada masyarakat,” ucap Mardani.

Sementara itu, Bupati Banjar Khalillurahman mengaku bangga atas keberhasilan Joko Widodo dalam menguasai PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang emas milik Amerika Serikat yang mengelola konsesi terbesar di dunia, berada di Papua.

“Sekarang PT Freeport sudah bisa diambil alih oleh Indonesia. Jadi sangat pantas, jika Jokowi tambah lagi satu periode,” cetus Guru Khalil, sapaan akrab bupati ini.

BACA LAGI : Batasi Peliputan, Kehadiran Jokowi Membuat Sejumlah Wartawan Lokal Kecewa  

Dalam pertemuan tertutup di hotel berbintang, tampak terlihat Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalsel didampingi mantan Gubernur Rudy Ariffin sekaligus Ketua DPP PPP. Termasuk, beberapa ulama terkemuka terutama dari ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU), mendengarkan paparan dari Jokowi.

Jokowi sendiri datang ke Banjarmasin, didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani serta Tim Kampanye Nasional dan Daerah 01.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.