Terlalu Rendah, Jembatan Gantung di Desa Sungai Batang Ilir Dikeluhkan Warga

0

SEJUMLAH kapal penumpang dan barang yang melayari Sungai Martapura kesulitan mencapai Kota Martapura, akibat jembatan gantung terlalu rendah. Kesulitan melewati jembatan gantung yang rendah ini dirasakan para jamaah haul ke-14 Guru Sekumpul pada pekan lalu.

JEMBATAN gantung yang terletak di Desa Sungai Batang Ilir, Kecamatan Martapura Barat, dikeluhkan sebagian pengguna transportasi sungai. Saat melintas di Sungai Martapura, persis berada di bawah jembatan sangat terganggu akibat bentang bagian tengah yang membentuk busur panah.

Kondisinya yang melengkung ke bawah, menghalangi badan kapal saat melintas. Atap perahu motor pun bisa tersangkut. Makanya, ketika mendekati Jembatan Gantung Sungai Batang Ilir, para motoris kapal pun terpaksa memelankan gas, agar tak tersangkut di badan jembatan gantung itu.

BACA : Walikota Janji Bangun Jembatan Gantung Pulau Bromo Bernilai Rp 32 Miliar

Marhadi (45 tahun), warga Desa Sungai Batang Ilir mengatakan, pada haul ke-14 Guru Sekumpul yang lalu banyak kapal yang mengangkut jamaah kesulitan melewati jembatan gantung. Ketika itu air sungai sedang pasang posisi bentangan jembatan juga rendah dan rata dengan tanah.

“Biasanya jembatan gantung dibangun lebih tinggi untuk memudahkan kapal dan perahu yang berlalu lalang dibawah jembatan,” ucap Marhadi kepada jejakrekam.com di Martapura, Minggu (24/3/2019).

BACA JUGA : Jalur Sungai Martapura Mulai Dipadati Jamaah Haul Guru Sekumpul

Menanggapi kondisi jembatan gantung yang mengganggu arus transportasi sungai tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman memastikan akan segera meninjau kembali konstruksi jembatan.

“Jembatan gantung yang di Sungai Batang Ilir adalah jembatan gantung bekas dari Kampung Melayu. Mengenai laporan masyarakat bahwa jembatan itu mengganggu arus kapal dan perahu yang melintas dibawahnya, kami akan lihat terlebih dulu untuk diperbaiki,” ucap Hilman.(jejakrekam)

 

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.