Merasa Dipersulit, Agen Travel Haji dan Umrah di Kalsel Ancam Tinggalkan Garuda

0

MASKAPAI penerbangan Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan yang menuai kontroversi bagi agen travel penyelenggara umrah dan haji mengenai penjualan tiket umrah di Banua.

KEBIJAKAN baru yang dikeluarkan perusahaan plat merah ini  dinilai cukup memberatkan. Pasalnya, pihak agen travel di Kalsel harus memesan tiket melalui empat agen travel di Jakarta yang sudah ditunjuk Garuda Indonesia.

BACA: Pro Kontra Aturan Visa Rekam Biometrik bagi Calon Jamaah Haji dan Umroh

Ketua FKPPIUHK (Forum Komunikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah dan Haji Kalimantan Selatan), Saridi Salimin mengatakan, pihaknya dan para anggota yang berjumlah sekitar 50 agen travel merasa dipersulit atas kebijakan tersebut.

“Tentunya hal ini akan menggangu penjualan dalam melakukan reservasi pemesanan, serta sulit juga untuk memantau secara langsung ketersedian jumlah kursi,” jelasnya, Kamis (14/3/2019), disela acara pertemuan silaturahmi FKPPIUH Kalsel, di Banjarbaru.

Menurut Saridi, kebijakan yang dikeluarkan per 1 Maret 2019, Garuda Indonesia juga menaikkan harga baru dimana jumlahnya  Rp 2,4 juta.  Hal ini, sebut dia, sangat berimbas besar kepada para agen di Kalsel. Pihaknya masih berharap kepada Garuda untuk mengembalikan kebijakan seperti semula.

“Dengan adanya kenaikan harga baru ini, kami tidak bisa lagi menjual dibawah harga Rp 15 juta, sekarang dijual di atas Rp 17 juta, jadi kami masih melihat perkembangannya dulu. Apabila tidak ditanggapi, maka kami siap untuk bekerja sama dengan pihak maskapai lain,” tambah Saridi.

Hal senada disampaikan  Direktur Utama PT Albis Nusa Wisata, Utami Dewi. Menurut dia, pihaknya sudah tidak bisa memesan tiket secara langsung kepada Garuda Indonesia cabang Banjarmasin.

BACA JUGA: Agen Perjalanan Umrah dan Calon Jamaah Umrah Protes VFS Biometrik

“Sebagian jamaah kami ada yang di berangkatkan dengan menggunakan maskapai penerbangan lain, kami berharap dari pemerintah juga dapat mengambil tindakan untuk bisa mendengarkan aspirasi kami,” tandasnya.

Pihak Garuda, menurutnya, jangan sampai memonopoli para agen dalam penjualan tiket, kalaupun kebijakan ini masih berjalan, sementara tidak ada tanggapan pihaknya pun sudah siap untuk meninggalkan Garuda Indonesia.

“Namun karena sulit untuk membeli dan harga menjadi sangat melambung, dengan terpaksa kami harus tinggalkan Garuda padahal selama ini kami selalu bekerjasama baik dan masih mencintai Garuda,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.