Meriah, Karnaval Sasirangan di Jalan dan Acil Pasar Terapung Ambil Bagian

0

RIBUAN peserta mengikuti karnala dan parade massal sasirangan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2019, Sabtu (9/3/2019). Diawali dari Balai Kota, Jalan RE Martadinata berjalan menuju Siring Menara Pandang, Jalan Piere Tendean. Jarak tempuh sekitar 1,8 kilometer itu pun melintasi Jalan Lambung Mangkurat, peserta berjalan kaki memamerkan tata busana hingga berkostum ala cosplay.

TAK hanya di jalur darat, puluhan acil pengayuh jukung Pasar Terapung Banjarmasin turut mengarak kain sasirangan layaknya sebuah bendera di atas Sungai Martapura.

Begitu sampai di Panggung Utama BSF 2019, para aparatur sipil negara (ASN) dari perwakilan SKPD pun memperagakan baju kerja bermotif sasirangan, berlenggak-lenggok ala model. Tak sedikit penonton dibuat tertawa dengan penampilan para pegawai Balai Kota tersebut.

BACA :  Potong Astakona, Ekspo BSF 2019 Resmi Dibuka Walikota Banjarmasin Ibnu Sina

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina ingin kain sasirangan menjadi kebanggaan masyarakat Banua dengan menggunakan dalam kehidupan sehari-hari. “Salah satunya dengan mencintainya,” katanya.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini pun mengajak agar para ASN bersama masyarakat untuk mengangkat sasirangan menjadi pakaian resmi, non formal, casual, bahkan bisa digunakan baju olahraga.

“Ini sebagai wujud memperkenalkan sasirangan di kancah nasional, bahkan internasional. Apalagi, sasirangan ini memiliki ciri khasnya dibanding kain nusantara lainnya,” pungkas Ibnu Sina.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaque mengatakan target 5.000 peserta karnaval dan parade sasirangan BSF 2019 telah tercapai. Peserta yang turut meramaikan berbusana kain sasirangan ini terdiri dari seluruh instansi di lingkungan Pemkot Banjarmasin, pelajar, komunitas dan beberapa instansi di luar pemerintah kota.

“Semua turun ke jalan untuk memeriahkan BSF 2019. Spontanitas, bahkan tidak terdata dan diprediksi lebih dari 5.000 orang yang datang,” ujarnya.

BACA JUGA :  Wagub Kalteng Puji BSF, Sekdaprov Kalsel Ingin Kain Sasirangan Mendunia

Ikhsan menerangkan, digelarnya BSF 2018 agar semakin memviralkan dan mempopulerkan salah satu warisan budaya Banua yakni sasirangan kepada masyarakat dan kalangan di luar Banjarmasin di nusantara.

“Kalau perlu ini dipopulerkan di dunia internasional. Sesuai dengan visi kita, sasirangan to the word. Artinya, sasirangan ini menjadi sebuah produk yang mendunia,” katanya.

Menurut Ikhsan, sasirangan jelas berbeda dengan batik biasa. Ini mengingat, teknik penjahitan dengan menjelujur dan menggunakan pewarnaan yang mengandung filosofi. “Jadi, ada nilai-nilai budaya di balik pewarnaan dan motif menjadi kain sasirangan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.