Kusdini Nurdiati Nilai Visual dan Kreasi Sasirangan Sudah Bagus

0

KONSULTAN kemasan produk dari IDEA Grafis, Raden Kusdini Nurdiati menyarakan jika ingin kain sasirangan menasional ataupun mendunia, maka penentuan segmen pasar harus divisualisasikan dalam bentuk menangkap apa selera masyarakat di dunia.

KUSDINI Nurdiati menilai saat ini malah para pengrajin sasirangan di Banjarmasin masih tertidur, karena hanya bisa dijual di tingkat lokal, tidak berani menembus pasar nasional dan internasional.

“Padahal, tidak. Kain sasirangan perlu dikemas akan berkelas dunia. Hal itu bisa kita pelajari dengan mengikuti perkembangan tren atau fashion di dunia melalui internet,” kata Kusdini Nurdiati kepada jejakrekam.com, usai memberi paparan dalam Forum Diskusi Sasirangan di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (7/3/2019).

BACA :  Angkat Nilai Jual, Sasirangan Perlu Dikemas Secara Profesional

Menurutnya, sasirangan ini memiliki kelebihan yang unik di dunia saat ini dengan pewarnaan bebas. Jadi, kata dia, sangat wajar jika mendapat nilai yang mahal di tengah era industri seperti sekarang.

“Jika sama, rata dan massal tentunya orang berkelas pun tidak mau tertarik untuk membeli dan memakainya. Nah, sasirangan punya potensi itu, dipakai apapun bisa. Ini berbeda dengan batik yang memiliki batasan,” ucap Dini, sapaan akrabnya.

BACA JUGA : Jadi Duta Sasirangan Digital, Taqy Malik Siap Promosikan Kain Banua

Dini menyebut sasirangan ini bisa dijual untuk orang berkelas  dan memiliki selera tinggi, dengan catatan harus dikemas layak, baik dari segi desain, pemilihan huruf maupun elemen yang menampilkan grafis. “Tentunya lagi, harus sesuai selera pasar dunia.  Jadi tidak bisa sembarangan,” ucapnya.

Mantan Art Director Tempo Media Grup menilai secara visual dan kreasi pembuatan kain sasirangan sudah cukup bagus. Hanya saja, Dini mengeritik saat ini mesti ditanggulangi adalah limbah yang langsung menyebar ke sungai di Banjarmasin.

“Jadi, saya pernah lihat di sungai. Tetapi dari Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Siti Wasilah menyatakan sudah memiliki solusi ke depan memberikan edukasi kepada pengrajin di Bekraf,” kata Dini.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.