Buku di Stan Dinas Perpustakaan Kalsel di IBF 2019 Diborong Orang dari Kedubes Amerika

0

MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin membuka secara resmi Islamic Book Fair (IBF) ke-18, di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (27/2/2019).

ISLAMIC Book Fair ke-18 mengangkat tema “Literasi Islam Untuk Kejayaan Bangsa”, berlangsung 27 Februari – 3 Maret 2019.

Syafruddin menyampaikan pentingnya literasi dan budaya membaca bagi generasi muda bangsa Indonesia. Ia juga mencontohkan masa keemasan Islam di zaman Bani Abbasiyah 750 Masehi dan para cendekiawan muslim banyak menulis buku ilmu pengetahuan.

“Kejayaan Islam pada masa itu terbentang luas dari Jazirah Arab sampai ke Eropa dan ujung Afrika. Islam menjadi pusat peradaban dunia,” jelasnya.

Syafruddin menyatakan, sangat mendukung peningkatan budaya baca,  menulis dan budaya diskusi umat Islam di Indonesi. Sebab, hal itu akan meningkatkan budaya literasi Islam untuk kemajuan bangsa Indonesia.

BACA : Cara Menulis Terbaik adalah Membaca, SDD Sarankan Terus Ikuti Perkembangan Bahasa

Pada kegiatan IBF ini, Pemprov Kalsel membuka stan pameran buku. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalsel Hj Nurliani Dardie mengatakan, ini kali kedua Dinas Perpustakaan Kalsel ikut berpartisipasi.

“Kita memperkenalkan buku-buku hasil karya penulis Kalsel. Selain itu juga kita mempromosikan kain batik sasirangan khas Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Bunda Nunung (sapaan akrabnya) mengaku sangat senang sekali pada Islam Book Fair 2019 ini, sebab buku-buku yang tersedia di stan langsung habis terjual.

“Alhamdulillah, kami bersyukur sekali, karena buku yang kami pajang diborong habis oleh orang dari Kedutaan Besar Amerika Serikat,” ungkapnya.

Ketua Panitia IBF M Anies Baswedan mengapresiasi keikutsertaan Dispersip Kalsel di IBF tahun 2019. “Ini membuktikan kepedulian pada budaya listerasi,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.