Mengenang Imam Besar Masjid Noor, Haul ke-20 Habib Hasan Al Kaff Diperingati

0

TOKOH ulama Masjid Noor Banjarmasin Habib Hasan bin Abdurrahman Salim Al Kaff selalu dikenang para jamaah di seputaran Jalan Pangeran Samudera, kawasan Pasar Sudimampir Raya, Kelurahan Kertak Baru. Haul ke-20 orangtua pimpinan Majelis Ahbaburrosul Banjarmasin, Habib Ali Al Khaidir Al Kaff yang juga anggota DPRD Provinsi Kalsel dari PPP ini diperingati di ruang induk Masjid Noor, Jalan Pangeran Samudera, Sabtu (23/2/2019) pagi.

JAMAAH pun tampak khusyuk dan memenuhi masjid yang dulunya dibangun Habib Hasan bin Abdurrahman Salim Al Kaff tersebut. Diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan lantunan syair Maulid Al Habsyi dari Majelis Ahbaburrosul Banjarmasin.

Dua habib dari Pulau Jawa didatangkan untuk memberikan ceramah di hadapan ratusan jamaah yang memutih. Habib Ridho bin Fuad Al Qadri dari Jakarta, dan Habib Abdul Qadir Ba’bud dari Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.

Tampak pula dalam ratusan jamaah, terlihat para habaib, ulama serta mantan Rais Syuriah PWNU Kalsel KH Ahmad Supian berbaur dengan jamaah.

Dalam ceramahnya, Habib Abdul Qadir Ba’bud mengingatkan bagi yang menghadiri peringatan haul atau majelis taklim guna mendengarkan kisah-kisah orang saleh, tentu akan mendapat manfaat, bahkan akan diampuni dosanya.

BACA :  Berharap Berkah Air Sumur Habib Basirih, Jamaah Haul Rela Antre

“Ada keberkahan dalam acara semacam ini, karena kita mendengarkan bacaan ayat-ayat suci Alquran dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini ditambah dengan keberkahan dari orang-orang saleh. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita,” kata Habib Abdul Qadir Ba’bud.

Pun Habib Ridho Al Qadri mengatakan keberkahan pun akan didapat bagi orang yang memandang wajah orang-orang saleh, terutama para habib dan alim ulama yang mengamalkan ajaran Alquran dan sunnah Rasulullah SAW.

“Kita juga harus senantiasi memperbanyak zikir kepada Allah dan berprangsaka baik kepada setiap orang. Ini yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW,” kata Habib Ridho.

Sementara itu, putra Habib Hasan Al Kaff, Habib Abdurrahman Al Kaff yang akrab disapai Ayi mengungkapkan bahwa ayahnya merupakan salah satu satu pendiri Masjid Noor yang dulunya hanya sebuah langgar di tepi jalan.

“Waktu itu, Masjid Noor tidak seluas seperti sekarang. Waktu itu hanya sebuah langgar bernama Langgar Noor. Bahkan, orangtua kami merupakan imam besar Masjid Noor selama 27 tahun,” kata Habib Ayi.

BACA JUGA :  Banua Bershalawat di 17 Mei, Habib Syech : Semoga Indonesia Lepas dari Segala Bala

Selain alim dalam ilmu agama, Habib Ayi menyebut ayahnya juga seorang ahli ilmu falak atau astronomi Islam dalam menentukan kalender Hijriyah dan keperluan lainnya.

“Waktu itu, untuk mengetahui arah matahari dalam menentukan arah kiblat, ayah kami menggunakan alat berbentuk kotak di bagian tengahnya ada besi kuningan dipasang. Dengan alat itu, bisa dihitung dengan tepat arah kiblat, serta waktu shalat. Serta, memperhitungkan kalender peribadatan dalam tahun Hijriyah,” papar Habib Ayi.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.