Politisi Senior Memilih Berlaga di Dapil Ibukota Barito Utara

0

PEREBUTAN kursi di DPRD Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, makin panas. Hal ini ditandai dengan perang baliho yang mewarnai Kota Muara Teweh dan sekitarnya. Nyaris tak ada lahan kosong, semua jadi sasaran para calon legislatif (caleg) untuk mempromosikan diri sebagai bakal wakil rakyat.

PERTARUNGAN untuk menggaet suara pemilih dengan model baliho diyakini sejumlah caleg masih efektif. Terlebih lagi, di ruang publik yang menjadi perlintasan massa. Seperti terlihat di Jalan Achmad Yani atau ujung Jembatan KH Hasan Basri, tampak belasan baliho berbagai ukuran berebut ruang.

Untuk Kota Muara Teweh atau Kecamatan Teweh Tengah sendiri merupakan daerah pemilihan (dapil) Barito Utara 1 dengan total penduduk mencapai 56.384 jiwa. Di ibukota Kabupaten Barito Utara ini, tersedia sembilan kursi untuk perwakilan rakyat di DPRD hasil Pemilu 2019.

BACA :  Jelang Pemilu 2019, Ratusan Narapidana Lapas Muara Teweh Rekam E-KTP

Tak mengherankan, jika dapil Barito Utara 1 ini disebut-sebut sebagai dapil neraka, atau paling sulit untuk meraih kursi, karena harus ditukar dengan total suara yang besar. Ada beberapa calon petahana hasil Pemilu 2014 yang kembali berlaga, seperti Hj Mery Rukaini dari Partai Demokrat yang kini Wakil Ketua DPRD Barito Utara.

Para pesaingnya juga koleganya di DPRD Barito Utara seperti H Tajeri, dan Mustafa Joyo Muhtar dari Partai Gerindra. Kemudian, H Abri dan Supian Noor dari PPP, wakil dari PDIP seperti H Mulyar Syamsi, Rosi Wahyuni (Partai Hanura), H Asran (Partai Golkar)dan Lahmudin dari PAN.

BACA JUGA :  Empat Fraksi DPRD Barito Utara Setujui Raperda Aparatur Desa

Warga Muara Teweh, Sahrudin pun mengakui bertarung di dapil ibukota tentu paling sulit dibandingkan dengan merebut suara di pinggiran daerah atau pelosok Kabupaten Barito Utara. Ini ditambah lagi, ada beberapa politisi senior yang memilih pindah dapil seperti Lahmudin dari PAN, berawal dari dapil Barito Utara 3; Montallat dan Gunung Timang dan H Abri dari PPP, asalnya dapil 4; Teweh Baru dan Teweh Selatan, memilih hijrah ke Muara Teweh.

“Untuk H Supian Noor, sebelumnya pernah duduk di DPRD Barito Utara periode 2009 – 2014 dan kembali bertarung di dapil Teweh Tengah. Memang kita akui dapil ini merupakan dapil yang tersulit,” komentar Sahrudin.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.