KNPI Kalsel : Ada Mafia di Distribusi LPG dan BBM

0

ANTREAN panjang warga untuk mendapat LPG 3 kilogram menjadi pemandangan biasa di Banjarmasin. Begitu tiba angkutan pengangkut gas bersubsidi itu di pangkalan, tak seberapa lama diserbu warga hingga ludes.

SETALI tiga uang, pemandangan serupa juga terjadi di SPBU. Antrean panjang kendaraan guna membeli premium menjadi hal yang lumrah.

Fenomena ini menjadi atensi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel yang melakukan audiensi dengan PT Pertamina, yang ingin menyampaikan secara langsung keluhan dari masyarakat.

Ketua DPD KNPI Kalsel Fazlur Rahman menduga ada mafia yang mempermainkan harga gas melon dan distribusi premium bersubsidi. “Atau jangan-jangan ada intervensi dari para elite dalam hal distribusi LPG ini, sehingga tidak menyentuh ke masyarakat yang termasuk golongan kurang mampu,” tanya Fazlur.

Fazlur juga menekankan bahwa semestinya ada perubahan konsep penyaluran tabung elpiji bersubsidi agar benar-benar diterima oleh masyarakat kurang mampu.

BACA : Atasi Kelangkaan, Subsidi LPG 3 Kilogram Dikembalikan Jadi Rp 25 Triliun

Senada, Muhammad Yusuf juga mempertanyakan dengan mudahnya pengemudi motor masuk ke SPBU membawa jeriken besar membeli premium bersubsidi, yang ujungnya premium cepat habis. “Saya menduga persoalan ini ada semacam kongkalikong antara pelangsir dengan pihak SPBU sehingga antrean panjang membeli bensin di SPBU terus terjadi,” kata Yusuf.

Ia menyayangkan PT Pertamina seakan-akan lepas tangan tanpa ada pengawasan atau teguran kepada pelaku usaha SPBU yang membolehkan pembeli membawa jeriken padahal larangan sudah jelas.

Yusuf menyebut, KNPI sebagai organisasi pemuda mengharapkan PT Pertamina sungguh-sungguh untuk mengawasi distribusi BBM bersubsidi dan gas LPG 3 kilogram agar tepat sasaran dan tidak langka di lapangan.

“Pengecer jalur tidak resmi tetapi malah bisa mendapatkan stok yang banyak, berarti penyaluran di pangkalan selama ini tidak ketat,” pungkas Yusuf.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.