Antisipasi Penculikan Anak, Disdik Banjarmasin Sebar Surat Edaran

0

AKSI penculikan anak terjadi di berbagai daerah, termasuk Banjarmasin. Korbannya justru adalah anak sekolah. Guna mengantisipasi hal itu, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mengeluarkan surat imbauan agar tetap waspada terhadap aksi kejahatan menimpa para siswa.

SURAT imbauan agar waspada bahaya penculikan anak sekolah dikeluarkan pada 28 Januari 2018, bernomor 801/417-Sekr/Dispendik/2019 itu ditekan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, dengan stempel basah.

“Surat edaran itu pada prinsipnya merupakan upaya antisipasi atau pencegahan agar kejadian penculikan anak itu tak terjadi lagi,” ucap Totok Agus Daryanto kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (30/1/2019).

BACA :  Terancam Dipecat, Briptu Andre Gunawan Tersangka Penculik Siswi SMP

Ia mengungkapkan insiden yang menimpa seorang siswa Madrasah Diniyah Islamiyah Muhammadiyah (MDIM) Kidaung di Pangeran, Sungai Kidaung, Banjarmasin Utara, belum pernah dilaporkan orangtua kepada pihaknya.

“Menindaklanjuti kejadian itu, kami pun mengeluarkan surat edaran agar pihak sekolah dan orangtua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengawasan, perlindungan dan pengamanan di lingkungan sekolah. Terutama, terhadap orang asing yang tak dikenal dan gerak-geriknya mencurigakan,” papar Totok.

Dengan begitu, mantan pejabat Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) ini berharap para orangtua, guru dan pihak sekolah bisa berhati-hati dan memberi arahan agar siswa berhati-hati dan tidak sembarangan berinteraksi dengan orang yang tak dikenal.

BACA JUGA :  Siswi SMPN 5 Banjarbaru Diculik, Tim Buser Buru Pelaku

“Kami juga mengimbau agar peran petugas keamanan sekolah dan guru piket diefektifkan untuk memantau dan mengawasi peserta. Terutama pada waktu jam istirahat. Jam pulang sekolah, serta pada saat kegiatan ekstrakurikuler,” tutur Totok.

Kemudian, beber dia, menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan orangtua siswa serta mengenali pihak keluarga untuk menjemput anaknya di sekolah.

“Terus melaksanakan pemantauan terhadap peserta didik sepanjang jam pelajaran dan memastikan siswa untuk tetap berada di sekolah atau menunggu jemputan,” ungkapnya.

Selanjutnya, masih menurut Totok, menghubungi orangtua yang terlambat menjemput anaknya dan tetap mendampingi siswa sampai orangtua yang bersangkutan datang menjemput.

“Penting pula melakukan edukasi secara terus menerus terhadap siswa dan orangtua tentang pentingnya berhati-hati dengan orang asing. Lalu, apa yang harus dilakukan saat ada orang asing yang mengajak anak keluar dari lingkungan sekolah,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.