Hoaks dan Intoleransi Semakin Masif, Romo Magnis: Negara Harus Bertindak Tegas

0

KABAR hoaks yang dibumbui dengan isu-isu sensitif diyakini menjadi senjata ampuh menambah panas suhu politik jelang pelaksanaan Pilpres 2019. Budayawan sekaligus rohaniawan Katolik, Franz Magnis Suseno meminta masyarakat agar tak mudah terpancing ikut dalam pusaran konflik.

PESAN ini disampaikan Romo Magnis, sapaannya, dalam seminar politik yang digelar oleh Keuskupan Banjarmasin bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) Vox Point Kalsel di Gereja Katedral Banjarmasin, Minggu (29/1/2019) malam.

Dalam kesempatan itu, Guru Besar Filsafat Sosial STF Drikarya ini berpesan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terkait masifnya penyebaran kabar bohong. Sebab, tanpa dukungan kuat dari pemegang otoritas keamanan, hoaks tetap bakal langgeng menjadi ancaman pada tahun politik.

BACA: Mengungkap Pesan Damai dari Prof Olaf M Schumann

“Misalnya, argumen elit yang mengatakan Indonesia akan bubar. Jangan sampai dilontarkan kembali ke publik. Sebab itu akan menimbulkan suasana yang tidak kondusif,” pesan pria kelahiran Jerman ini.

Sama seperti maraknya kabar hoaks, begitu pula dengan sikap intoleran yang semakin tumbuh di Indonesia. Akademisi ini tak lupa mengingatkan agar negara mengatasi problem yang secara sistematis didukung oleh kelompok-kelompok tertentu ini.

BACA JUGA: 80 Tahun Keuskupan Banjarmasin untuk Rangkul Kebersamaan dan Memperkuat Keimanan

“Tindakan Intoleransi jangan sampai dibiarkan oleh negara, Intoleransi masih dalam batas-batas tertentu tetapi kalau dibiarkan akan secara sistematis oleh kelompok tertentu akan menjadi berbahaya,”

Meski terlihat jengah melihat konstelasi politik yang ada, Romo Magnis tetap mengajak publik, lebih khusus umat Katolik, untuk tetap berpartisipasi dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan mendatang. Menurutnya, ini penting karena perlu keterlibatan masyarakat mencegah orang-orang yang terburuk untuk berkuasa.

“Kita harus bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif. Kampanye harus disampaikan sewajarnya dan memberikan argumentasi yang tidak memantik kondusi yang memanas,” kata dia. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.