Didirikan Pentolan Partai, Hubungan GARBI-PKS Panas Dingin

0

HUBUNGAN Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami panas dingin. Ormas itu pun menjaring sejumlah kader parpol dakwah itu bergabung ke ‘perahu baru’ didirikan eks Presiden PKS Anis Matta dan Fahri Hamzah itu.

PKS sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK) dimotori para aktivis kampus. Parpol ini pun dideklarasikan pada 20 Juli 1998 di Masjid Al Azhar, Jakarta,  seraya ingin mengembalikan kejayaan Partai Masyumi melahirkan tokoh muslim seperti Muhammad Natsir, usai dibubarkan Presiden Soekarno pada 1960.

Tak mengherankan, jika mayoritas kader dan pengurus PKS berakar dari aktivis kampus, terutama dari kalangan Forum Studi Islam atau Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Termasuk, organisasi kemahasiswaan seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) turut berafiliasi dengan PKS.

BACA :  Kini, GARBI Hadir di Kalsel Wadahi Kiprah Kaum Muda

Ikut empat kali pemilu, sejak 1999, 2004, 2009 dan 2014, kini menghadapi Pemilu 2019, PKS mampu bertengger di parpol papan tengah. Meski di berbagai daerah yang menjadi basis massanya, PKS merajai suara pemilihan calon legislatif (caleg).

Apakah GARBI akan menjadi ancaman bagi PKS? Ketua GARBI Kalimantan Selatan Wahyudi memastikan jaringan ormas yang didirikan Anis Matta cs itu telah terbentuk di 11 kabupaten dan dua kota di Kalsel.

“Untuk arah dukungan di Pilpres 2019, kami belum memutuskan mendukung salah satu pasangan capres-cawapres. Saat ini, kami fokus membenahi internal organisasi dulu,” ucap Wahyudi kepada wartawan, usai dialog kebangsaan bersama Fahri Hamzah di Hotel G’Sign, Banjarmasin, Minggu (27/1/2019) malam.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Banjarmasin, Hendra tak memungkiri ada sejumlah kader partai yang memilih bergabung ke GARBI.

“Pada intinya, kami mempersilahkan mereka bergabung ke GARBI. Namun, patut diingat, PKS punya aturan parpol yang harus ditaati kader,” ucap Hendra dikontak  jejakrekam.com terpisah, Senin (28/1/2019).

BACA JUGA :  Saling Serang Dalam Politik, Fahri Hamzah Nilai Indonesia Dilanda Krisis Kepemimpinan

Hendra pun tak menyoal kehadiran GARBI justru akan menggembosi suara PKS di Pemilu 2019. Menurut dia, antara GARBI dan PKS memang ada hubungan emosional, karena para pendirinya merupakan tokoh-tokoh parpol itu.

“Itu dinamisasi sebuah organisasi parpol. Yang pasti, di akar rumput, PKS tetap solid. Memang, dengan kebijakan DPP PKS yang agak sedikit keras, ada sejumlah pengurus daerah yang dikenakan sanksi karena terbukti bergabung ke GARBI,” ujar Hendra.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.