SEKIAN banyak perusahaan besar yang terdaftar sebagai penyumbang devisa bagi negara ini, ternyata PT Adaro Indonesia telah meraih penghargaan sebagai penyumbang devisa terbesar pada tahun 2018.
HAL tersebut dituangkan dan diumumkan secara resmi oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai dan Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin melalui surat nomor : kep – 0016/wbc.15/kpp.mp.01/2019 tentang Penganugerahan Penghargaan kepada Pengguna Jasa Kepabeanan dan Cukai di kantor Pengawasan dan Pelayanann Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin.
Dalam surat resmi yang diterbitkan dan ditandatangani Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin, Firman Sane Hanafiah, dengan pertimbangan antara lain, bahwa untuk mendorong dan meningkatkan kontribusi negara serta meningkatkan kepatuhan di lingkungna kantor pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai tipe Madya Pabean B Banjarmasin, maka kepada pengguna jasa yang telah memberikan kontribusi terbesar kepada Negara tahun 2018 dan paling sedikit melakukan pelanggaran dalam proses bisnis terkait kepabeanan di kantor pengawasan pelayanan Bea Cukai tipe Madya Pabean B Banjarmasin dapat diberikan penghargaan.
BACA : PT Adaro-PHI Tambah Tanaman Langka Kebun Raya Banua
Berdasarkan database di KPPBC TMP B Banjarmasin dana perusahaan ini memberikan kontribusi devisa ekspor terbesar tahun 2018 dan Keputusan tersebut ditetapkan di Banjarmasin pada 24 Januari 2019.
Sementara itu, Community dan Media Relationship Manager PT Adaro Indonwsia Joko Soesilo mengungkapkan, PT Adaro punya komitmen kehadiran perusahaan ini mesti memberikan kontribusi positif bagi daerah dan negara. Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi yang sudah diterapkan di PT Adaro dalam menerapkan operational excellence, efisiensi, dan kepemimpinan yang kuat.
“Kinerja yang prima ini kemudian juga memaksimalkan program- program CSR dalam menyiapkan kemandirian pasca tambang pada akhirnya, kami ingin, perusahaan ini benar-benar memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan juga penyokong ekonomi bangsa kita,” katanya.(jejakrekam)