Publik Diminta Bersabar, YLK Saran Feri Penyeberangan Bisa Dibuka

0

PENUTUPAN akses Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung-Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti efektif berlaku sejak Senin (25/2/2019) hingga 18 Maret 2021. Saat ini, rekayasa lalu lintas untuk pengalihan arus arah Barito Kuala (Batola)-Banjarmasin atau sebaliknya tengah disusun tim gabungan, ketika pembangunan Jembatan Sungai Alalak model cable staye senilai Rp 247,5 miliar lebih akan dimulai.

KETUA Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalsel Akhmad Murjani meminta publik untuk bersabar selama dua tahun, ketika proyek Jembatan Sungai Alalak itu dibangun.

“Kita tahu sendiri pembangunan di kawasan Batola teramat pesat sebagai daerah penyangga Kota Banjarmasin. Ini belum lagi masyarakat dari Kalteng yang bepergian ke Kalsel, cepat atau lambat jembatan yang akomodatif sangat diperlukan masyarakat,” ucap Akhmad Murjani kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (19/1/2019).

BACA :  Picu Stress Tinggi, Fenomena Leher Botol Bakal Terjadi di Kayutangi Ujung

Ia memastikan pembangunan jembatan akan membuat arus lalu lintas di jalanan Kayutangi Ujung menjadi macet. Untuk itu, Murjani mendesak agar para pemangku kebijakan, terutama pemerintah daerah memberi solusi berupa jalan alternatif bagi masyarakat.

Menurut Murjani, selain jalan alternatif, rekayasa lalu lintas yang tepat dan efesien harus dilakukan tim gabungan dari Ditlantas Polda Kalsel, Satlantas Polresta Banjarmasin serta Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel dan Dishub Banjarmasin serta instansi terkait dari Kabupaten Barito Kuala.

BACA JUGA : Oprit dan Pagar Jembatan Sungai Alalak II Rusak Membahayakan Pengguna Jalan

“Kondisi sekarang, sebelum pembangunan jembatan pengganti Jembatan Sungai Alalak yang lama, sudah macet parah. Apalagi, kalau sudah dibangun dan terjadi penutupan akses jalan,” kata Murjani.

Akademisi STIKES Cahaya Bangsa ini pun mengungkapkan dengan pembangunan jembatan baru yang jadi ikon Kalsel, bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha feri penyeberangan sebagai akses alternative bagi warga dari Batola atau Banjarmasin.

“Nah, pemerintah harus menyediakan fasilitas feri penyeberangan. Karena ini yang diperlukan warga dari Batola pergi ke Kota Banjarmasin,” papar Murjani.

BACA LAGI :  Bangun Jalan Alternatif, Rekayasa Lalu Lintas Kayutangi Ujung Diputuskan Selasa Depan

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Kalsel I BBPJN XI Banjarmasin, Syahriliansyah memastikan bersama instansi terkait, pemberlakuan rekayasa lalu lintas untuk pengalihan arus diputuskan pada Selasa (22/1/2019) nanti.

“Kami juga akan membangun jalan alternatif sebagai akses bagi warga Alalak Utara di areal boster PDAM Kayutangi Ujung dan akses di RSUD Moch Ansari Saleh. Saat ini, pagar sudah dibongkar untuk dibangun jalan alternatif,” kata Syahriliansyah.

Sedangkan, menurut Syahril, akses jalan alternatif bagi warga Berangas, khususnya dari Jalan Berangas Barat akan tersambung ke Jalan Trans Kalimantan menuju ke kawasan Terminal Handil Bakti.

“Jalan alternatif dibangun cukup lebar dan dipasangkan paving block. Jadi, warga Berangas bisa keluar ke Jalan Trans Kalimantan, karena sebagian lahan jalan akan dipasang pondasi jembatan,” papar Syahril.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.