Bangun Jalan Alternatif, Rekayasa Lalu Lintas Kayutangi Ujung Diputuskan Selasa Depan

0

SURVEI lapangan dilakukan petugas gabungan di seputar kawasan Jembatan Sungai Alalak, Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung, Kamis (17/1/2019). Pengecekan kondisi ini dilakukan guna memastikan penerapan rekayasa lalu lintas ketika Jembatan Sungai Alalak ditutup untuk pembongkaran dan proses pembangunan jembatan baru selama dua tahun.

PETUGAS gabungan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin,  Dinas Pehubungan (Dishub)  Kalimantan Selatan,  Polda Kalsel,  Polresta Banjarmasin,  Dishub Kota Banjarmasin, Dishub Kabupaten Barito Kuala dan Polres Barito Kuala melakukan surveyi rekayasa lalu lintas Jalan Brigjen Hasan Basri,  Jalan Trans Kalimantan dan Jalan Gubernur Syarkawi.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Kalsel I BBPJN XI,  Syahriliansyah menjelaskan pihaknya bersama instansi terkait belum memutuskan rekayasa lalu lintas yang akan digunakan saat pengalihan arus.  Menurut dia, Selasa (22/1/2019) pekan depan akan dibuat keputusan bersama.

BACA :  Oprit dan Pagar Jembatan Sungai Alalak II Rusak Membahayakan Pengguna Jalan

“Survei tadi mengenai jalur lalu lintas yang akan dilewati dalam rangka penutupan jembatan,  daerah mana yang terjadi kemacetan dan akan diuraikan.  Kami masih menghimpun masukan dari pihak kecamatan, kelurahan,  dan kepolisian,” kata Syahriliansyah kepada jejakrekam.com, Kamis (17/1/2019).

Disinggung kondisi jembatan Sungai Alalak II yang akan menjadi salah satu alternatif,  pria yang akrab disapa Syahril ini mengakui masih ada kerusakan.  Ia mengungkapkan sudah berkoordinasi dengan Pemkab Batola selaku pemilik aset jembatan.

“Kondisi saat ini memang ada perlu perbaikan,  terutama bagian oprit yang tajam dan tinggi,”  ucapnya.

BACA JUGA :  Jembatan Sungai Alalak Mulai Dibangun, Rekayasa Lalu Lintas Bakal Diberlakukan

Kata Syahril, selama proses pengerjaan pembangunan jembatan arus lalu lintas warga terganggu,  terutama mereka yang tinggal di Kelurahan Alalak Utara dan Berangas dan Handil Bakti. Untuk mengatasi hal ini,  Syahril mengaku sudah menyiapkan jalan alternatif.

“Sebelum jembatan dibongkar terlebih dahulu kami bangun jalan lingkungan untuk akses ke Alalak Utara dan Berangas. Letaknya di samping lokasi proyek Jembatan Sungai Alalak,”  katanya.

Menurut Syahril, jika pekerjaan sudah dimulai maka akses di jembatan tersebut akan dititup total.  Terganggunya lalu lintas ini Khairil memohon maaf dan meminta pengertian.

BACA LAGI :  Jalan Cemara Raya dan Adhyaksa Diberlakukan Sistem Satu Arah

“Lalu lintas warga mau tidak mau terganggu selama proses pengerjaan.  Untuk itu, kami memohon pengertian warga agar mau mengalah sementara.  Jembatan ini termasuk  jika sudah selesai akan jadi kebanggaan bagi Batola dan Banjarmasin,”  tegasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan,  Kamis (17/1/2019) beberapa warga yang terkena pembebasan lahan tampak melakukan pembongkaran bangunan.  Beberapa bangunan sudah rata dengan tanah,  meski masih ada beberapa yang masih belum dibongkar.(jejakrekam)

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.