Muncul Pasangan Politik Nurhadi-Aldo, Wajah Jengah Masyarakat Terhadap Kelakuan Elit

0

DALAM hitungan waktu singkat, jagat maya yang mulanya panas gara-gara politik berubah cair dengan kehadiran pasangan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi-Aldo. Membawa slogan Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik, duo sosok ini sukses mengocok perut warganet sekaligus dengan bahan lawakan persaingan elit politik yang makin hari kian tak sehat.

BAGI Koodinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampouw kehadiran capres fiktif sebenarnya memberi warna baru sebagai antitesis dua kubu yang bertarung dalam Pilpres 2019. “Kehadiran Nurhadi-Aldo masyarakat sudah jenuh dengan wacana pilpres seperti yang sekarang berlangsung, dua kubu saling melempar sindiran, saling memberikan hujatan antara pasangan calon,” ucap Jeirry.

Lebih lanjut, menurutnya kemunculan pasangan fiktif adalah sebuah kritik atas wacana pilpres yang tidak menarik dan tidak mencerdaskan. Fenomena ini juga menjadi tantangan peserta pemilu untuk menampilkan model kampanye yang lebih cerdas, bukan seperti sekarang yang ada terkesan monoton

Disisi lainnya, menurut Jerry pengikut Capres fiktif semakin hari semakin tambah banyak, yang sebagian besar sepaham dengan wacana yang dilempar melalui platform sosial media Nurhadi – Aldo. “Ini artinya, publik menginginkan suasana pemilu dengan isu-isu yang substansial yang menyentuh permasalahan akar rumput,” paparnya.

Baginya, pelaksanaan Pemilu, lebih spesifik pemilihan presiden mestinya dinikmati dengan cara yang sederhana, menyenangkan dan tidak usah terlalu rumit. Sebab prinsip pemilu sendiri mewujudkan tujuan nasional kebangsaan Indonesia.

“Pemilu seharusnya memperkuat relasi antar masyarakat dan memperkuat demokrasi kita, saya kira apa yang dimunculkan pasangan capres-cawapres fiktif ini mampu mengalihkan perhatian proses pembodohan yang terjadi akibat perbuatan elit politik,” terangnya.

Jeirry tidak sepakat dengan anggapan Nurhadi-Aldo dianggap membawa masyarakat untuk tidak memilih atau golput di pemilu tahun ini. “Apa yang dilakukan oleh mereka ini bukan sebuah ajakan untuk golput namun lebih mendorong untuk melemparkan wacana alternatif sekaligus sebagai sebuah kritik kepada para elit politik,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.