Foto : Asyikin
AKIBAT tiap hari terkikis arus sungai, rumah berusia 70 akhirnya akhirnya ambruk juga. Peristiwa ambruknya rumah ini terjadi di Jalan Sungai Miai Luar RT 03 RW 01, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, pada Kamis (27/12/2018) sekitar pukul 16.20 Wita.
RUMAH yang ambruk itu atas nama Sahyati (65 tahun) dan Norhayati (48 tahun), seorang janda ditinggal suami yang meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Norhayati bercerita sebenarnya sudah menyangka rumahnya akan ambruk, akibat tiap hari terjadi penurunan pondasi yang berada di bantaran Sungai Miai.
BACA : Jembatan Ambruk Dilewati Truk, Empat Desa di Sungai Pinang Terisolir
“Karena tiap hari harus menahan arus sungai. Apalagi, saat sekarang arus sungai makin deras, akhirnya pondasi rumah tak mampu lagi menahan beban,” kata Norhayati kepada jejakrekam.com, Jumat (28/12/2018).
Ia menyebut rumahnya terbilang uzur, telah berusia 70 tahun dengan ukuran 5 x 7 meter. Rumahnya berbahan kayu dengan atap sirap, sudah tak mampu bertahan. Ternyata, usai rumah Norhayati ambruk, giliran rumah milik Sahyati berukuran 3 x 5 meter menyusul. Hanya berjeda 15 menit, kedua rumah ini pun jatuh ke bibir sungai.
“Kami berharap pemerintah kota bisa memberi perhatian. Saat ini, untuk berteduh terpaksa kami memasang terpal di bagian rumah yang tersisa,” ucap Norhayati.
Untungnya, kejadian ambruknya rumah ini tak memakan korban jiwa. Namun, Norhayati dan Sahyati tak bisa menyelamatkan perabot rumahnya seperti lemari serta pakaian yang terendam air, seiring ambruknya kedua rumah itu.
Peristiwa ambruknya rumah ini pun menjadi keprihatinan warga sekitar. Mereka pun bergotong royong membantu kedua pemilik rumah dengan membongkar bagian atap serta menyelamatkan beberapa barang yang berharga.
Apalagi, sedikitnya ada dua kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Yakni, Sahyati dengan jumlah anggota keluarga; Abdillah (41 tahun), Khusnah (30 tahun), Rais (9 tahun), Rasyid (3,5 tahun) dan Rafi (2 tahun). Dari keluarga Norhayati, terdapat anak-anaknya yakni Muhammad Putra Hariwiratama (22 tahun) serta Riski Amalia Syakinah (20 tahun).(jejakrekam)