Jembatan Ambruk Dilewati Truk, Empat Desa di Sungai Pinang Terisolir

0

LEBIH dari 5.000 warga Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, terisolor akibat putusnya jembatan. Tercatat, ada empat desa yang kini warganya terdampak akibat ambruknya jembatan, usai dilewati sebuah truk besar yang jatuh dan merusak jembatan berstruktur kayu ulin penghubung antar desa itu, Senin (24/12/2018).

DIDUGA ambruknya jembatan usai dilewati sebuah truk, karena kondisi konstruksi jembatan yang tak layak lagi. Utamanya, bagi angkutan yang bertonase besar.

Jembatan yang ambruk itu bearda di Desa Belimbing Baru, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar ini juga ramai dibicarakan warganet di media sosial. Sebagian besar warganet meminta langkah cepat Pemkab Banjar untuk menangani masalah infrastruktur seperti jembatan ambruk.

BACA : Akses Jalan Desa Panyiuran-Desa Antaraku Dibangun Buka Isolir Kecamatan Pengaron

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar Irwan Kumar membenarkan ambruknya jembatan di Desa Belimbing Baru tersebut. Peristiwa ini kini telah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar.

Irwan Kumar menyampaikan jumlah warga yang terdampak ada di empat desa, yakni Belimbing Baru terdapat 1.450 jiwa , Desa Belimbing Lama dihuni 1.400 jiwa. Selaniutnya, Desa Angkipih ada 1.350 jiwa dan Desa Remo terdata ada 1.259 jiwa.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman mengakui telah menerima laporan ambruknya jembatan di Kecamatan Sungai Pinang yang jadi penghubung empat desa tersebut.

BACA JUGA : Jembatan Gantung Dua Desa Ambruk, Bupati HSU: Segera Ditindaklanjuti

“Tim sudah ke lokasi utk mencari jalan alternatif atau lokasi pembangunan jembatan sementara. Secepatnya dikerjakan agar jalur transportasi warga di empat desa itu bisa pulih kembali sementara,” katanya.

Dengan data di lapangan, Hilman mengatakan pihaknya bisa menghitung atau mengestimasi lokasi serta biaya pembangunan jembatan baru pengganti jembatan lama yang ambruk tersebut.

Menurut Hilman, jembatan tersebut dianggarkan melalui APBD Kabupaten Banjar Tahun 2019  yang sudah disepakati melalui sidang paripurna DPRD akhir November lalu sebesar Rp 700 juta utk rencana perkuatan jembatan.

“Ternyata dilintasi beban yang cukup berat melebihi daya dukungnya saat ini. Padal, sesuai kelas jalan yang direncanakan dengan beban MST 5 ton, akhirnya roboh terlebih dulu dari yang diperkirakan. Jadi,  perlu redesign perencanaannya menyesuaikan ketersediaan anggaran agar bisa segera ditenderkan,” pungkas Hilman.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.