Akui Keteledoran, Panitia Perayaan Natal ASN Pemkot Banjarmasin Langsung Klarifikasi

0

PERAYAAN Natal bersama ASN dan honorer Pemkot Banjarmasin yang digelar di Aula Kayuh Baimbai, Sabtu (15/12/2018) malam, dari pukul 19.00 hingga 20.00 Wita, membuat geger di jagat maya. Kehebohan ini dipicu turut terlibatnya beberapa muslim-muslimah yang tergabung dalam paduan suara.

KEGIATAN keagamaan, termasuk perayaan hari besar keagamaan memang rutin dihelat di Pemkot Banjarmasin. Tak hanya agenda tahunan, namun juga kegiatan bimbingan mental (bintal) yang dihelat ASN Pemkot Banjarmasin khususnya beragama Nasrani tiap bulan.

Dalam klarifikasinya di Press Room Pemkot Banjarmasin, Senin (17/12/2018),  Koordinator Bintal Nasrani Pemkot Banjarmasin, Yusvitu Aruaini menegaskan agenda perayaan Natal bersama ASN dan tenaga honorer di lingkungan pemerintah kota merupakan kegiatan resmi. Bahkan, sudah termasuk dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Banjarmasin.

“Kebetulan pada bulan (Desember) ini, kami merayakan hari besar keagamaan yakni Natal.  Jadi, kami mengundang seluruh ASN dan tenaga honorer yang beragama Nasrani, termasuk keluarga hadir dalam ritual keagamaan yang dimulai pukul 19.00 Wita,” papar Yusvitu Aruaini.

BACA : Bank Kalsel, Garuda Indonesia, dan Biro Perjalanan Fasilitasi Ibadah Umroh bagi ASN

Kemudian, dilanjutkan acara tambahan/hiburan terkait perayaan Natal dari 20.00 Wita hingga selesai. Di waktu ini, ada keterlibatan paduan suara untuk menghibur para undangan yang datang.

“Tujuan kegiatan ini merupakan agenda rutin bintal tahunan perayaan Natal setiap bulan Desember. Ini ajang silaturahmi antar ASN Nasrani lingkup Pemerintah Kota Banjarmasin,” tegas Yusvitu.

Ia mengungkapkan dalam perayaan Natal juga diundang SKPD terkait lingkup Pemkot Banjarmasin. Termasuk, elemen masyarakat datang pada pukul 20.00 Wita untuk menikmati acara hiburan, di luar dari acara ritual/ibadah kerohanian Natal.

Yusvitu merincikan acara perayaan Natal dimulai dengan Ibadah Keagamaan/Kerohanian mulai pukul 19.00 hingga 20.00 Wita. Sedangkan, para undangan berhadir pada acara tambahan dari pukul 20.00 Wita  hingga selesai, berupa acara hiburan diisi kelompok paduan suara SMKN 1 Banjarmasin.

BACA JUGA : Balai Kota Banjarmasin Luncurkan Web Data Kota

“Kelompok paduan suara itu diundang untuk mengisi acara hiburan dalam acara tersebut. Mereka menyanyikan Iagu nasional dan daerah. Para siswa ini juga didampingi pelatihnya,” kata Yusvitu.

Namun apa dinyana, kehebohan di ruang publik khususnya di medsos tak bisa dibendung. “Ini merupakan keteledoran kami. Apalagi, ada anggota kelompok paduan suara tersebut ternyata ada yang muslim dan muslimah,” kata Yusvitu.

Dalam kesempatan itu, Yusvitu atas nama umat Kristiani khususnya para ASN dan tenaga honorer di Pemkot Banjarmasin, memohon maaf sebesar-besarnya.

“Atas kejadian ini, kami memohon maaf Sebesar-besarnya dan berjanji tidak akan terulang lagi. Tapi mereka hanya menyanyikan simponi indah, pasar terapung dan lagu daerah maupun nasional. Tidak ada menyanyikan lagu keagamaan,” ucapnya, dengan mata berbinar.

Lantas, mengapa SMKN 1 Banjarmasin diundang untuk mengisi perayaan Natal? Yusvitu menjawab, telah mengetahui, bahwa mereka pernah juara nasional dan pernah diundang sewaktu Presiden Joko Widodo hadir di tahun 2017.

BACA LAGI : Luncurkan Tiga Buku, Berbagai Penghargaan Nasional dan Internasional Hiasi Balai Kota

“Itu alasannya hingga kami mengundang mereka. Sebab, paduan suara SMKN 1 Banjarmasin ini menguasai lagu-lagu daerah dan nasional. Kalau Don Bosco mungkin hanya terpaku pada lagu keagamaan,” ucapnya.

Sementara itu, anggota Bintal Nasrani Pemkot Banjarmasin Wimpi menambahkan, bahwa keteledoran yang dilakukan dalam acara tersebut, pada saat menyusun acara tidak menyeleksi secara rinci.

Wimpi menyatakan, dari hati kecilnya tidak ingin membuat yang macam-macam dan hanya tulus merayakan Natal. Ia berharap, mereka yang mempersoalkan bisa membedakan antara ibadah Natal yang merupakan acara ritual dan perayaan sebagai bagian dari hiburan dari paduan suara SMKN 1 Banjarmasin.

“Kami mengakui keteledoran, semestinya melakukan koordinasi dengan BKD dan Diklat Banjarmasin,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.