MRI-ACT Kalsel Antarkan Bantuan untuk Marbot Musala Tua

0

KERASNYA  hidup di kota tak lantas membuat Mukhzani patah semangat dalam menjaga Musala Darunasihin. Lelaki 37 tahun itu sejak 2013 telah menjadi marbot dengan upah yang minim. Musala kecil nan tua itu hanya mampu memberi tampungan gratis untuk Mukhzani. Para pengurus biasanya mencarikan sumbangan untuk memberi upah untuk Mukhzani. Itu pun tak seberapa.

MUKHZANI tak hilang akal. Siang hari, Ia berkeliling berjualan es. Sorenya ia kembali ke musala untuk melakukan kewajibannya sebagai marbot. Penghasilan dari berjualan es itulah yang menjadi harapannya menyambung hidup. Sebagian dikirimkan untuk istri dan dua anaknya di kampung. “Alhamdulillah cukup,” begitu ucapnya ketika ditanya soal penghasilan.

BACA : ACT Kalsel Lelang Foto Bencana Sulteng di Talkshow Single Lillah

Demi melihat perjuangan Mukhzani, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan berupa sembako dan uang tunai tersebut diantarkan ACT Kalsel dibantu tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kalsel, Kamis (6/12/2018).

“Ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan lembaga atas perjuangan Mukhzani. Semoga senantiasa kuat menjaga rumah ibadah ini,” terang Muhammad Ilyas selaku tim program ACT Kalsel.

Terletak di Jalan Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Musala Darunasihin menjadi satu-satunya musala yang berdiri di pinggir jalan utama Kota Banjarmasin. Bangunan Musala Darunasihin yang kian berumur itu menjadi pemandangan miris di tengah kemegahan Kota Banjarmasin. Warna cat bangunan berumur 76 tahun itu terlihat kusam karena dindingnya mulai dihiasi lumut yang menghitam. Sementara tempat wudhu dan toiletnya hanya terbuat dari papan kayu dengan fasilitas seadanya. Tandon air hanya berukuran 600 liter, toilet pun sangat sempit.

Menurut Acut, salah satu pengurus musala, sempat ada yang ingin membeli tanah dan bangunan itu dengan harga miliaran. Namun para pengurus bersikeras untuk tidak menjualnya, bahkan sampai diperjuangkan ke kantor DPRD Kota Banjarmasin. “Kami ingin adzan terus bisa berkumandang dari sini sehingga para pekerja di sekitar musala ini bisa tetap ingat akan ibadah salat, apalagi banyak juga para musafir yang mampir dan salat di sini,” ujar Acut.

Merasa terpanggil jiwa kemanusiaannya, tim MRI-ACT akan menggalang dana untuk melakukan perbaikan musala. Selain pengecatan, mereka juga akan memperbaiki tempat wudhu dan toiletnya. “InsyaAllah perbaikan akan dilakukan secepatnya. Kami mengajak warga Banjarmasin dan sekitarnya untuk ikut bergotong-royong memperbaiki Musala Darunasihin menjadi lebih layak,” pungkas Ilyas.

Selain perbaikan, Musala Darunasihin juga membutuhkan alat pengeras suara, karpet dan pelang nama.(jejakrekam)

Penulis Retno Sulisetyan
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.