Foto: Sirajuddin
SEJAK dicetus tahun 2002 oleh Walikota Sofyan Arpan, kondisi interior Pasar Malabar Kota Banjarmasin boleh dikata tak sesuai perencanaan. Awalnya diniatkan untuk wadah jual beli, kini sebagian tumbuh menjadi kawasan gudang.
DARI pantauan jejakrekam.com di lapangan, Sabtu (8/12/2018) perubahan fungsi Pasar Malabar menjadi gudang terjadi pada lantai dua dan tiga. Meski ada beberapa pedagang tetap mengisi bagian atas pasar. Walhasil, hanya lantai dasar saja yang memang digunakan sesuai perencanaan awal oleh para pedagang.
Tak sekali dijumpai, kondisi lantai atas juga dipenuhi sampah yang berserakan di lantai. Lantaran seperti tak terurus, bangunan pasar juga tak dilewatkan sebagian orang untuk menjadi wadah hunian.
BACA: Pasar Malabar Makin Menepi, Pengrajin Batu Permata Tinggal Hitungan Jari
Pegawai Toko Pakaian Pasar Malabar, Ilham menyebut wadah-wadah kosong yang berlokasi di lantai atas memang ada pemiliknya. Namun, dirinya membenarkan jika bangunan dibiarkan sang pemilik untuk menjadi gudang.
“Sisa-sisa proses bongkar muat barang tak jarang dibuang ke tempatnya kami sendiri. Tumpukan sampah berserakan dimana-mana, menambah pemandangan pasar ini seperti tak terurus,” ujarnya.
Padahal, menurut Ilham pasar yang berlokasi di Jalan Pangeran Samudera ini jelas-jelas ada plang Pemkot Banjarmasin, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Artinya, dirinya mengharapkan ada perhatian khusus dari pemerintah kota mengawasi Pasar Malabar.
Pedagang lainnya, Diky berharap pemerintah kota bisa meninjau kembali perencaan awal yang sudah ditetapkan. Agar pasar yang bagian luarnya tampak mentereng dengan motif sasirangan ini tak dipandang setengah hati.
“Sangat sayang jika Pasar Malabar tidak digunakan sebagaimana mestinya. Ini bisa dibilang menjadi mubazir,” tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Banjarmasin, Khairil Anwar menyebut akan melakukan pengecekan terlebih dahulu bersama timnya jika Pasar Malabar telah berubah fungsi. “Terima kasih atas kontrolnya. Besok kami cek ke lapangan,” ujarnya hemat. (jejakrekam)