Guru Khalil Singgung Soal ‘Hijrahnya’ Pedagang Lok Baintan ke Pasar Terapung Banjarmasin

0

KEBERADAAN para pedagang Pasar Terapung Lok Baintan yang ‘hijrah’ ke Pasar Terapung Banjarmasin, Siring Tendean, sudah berlangsung lama. Nada protes pun sempat dilontarkan Kepala Desa Lok Baintan, Sapriansyah hingga mendesak Pemkab Banjar segera mengambil sikap tegas.

LANTAS apa tanggapan Bupati Banjar H Khalilurrahman? Bupati yang akrab disapa Guru Khalil ini malah tidak mempermasalahkan. Asalkan, ‘hijrahnya’ sebagian pedagang Pasar Terapung Lok Baintan untuk berjualan di pasar buatan milik Pemkot Banjarmasin, yang dibuka akhir pekan itu hanya untuk mencari rezeki, bukan mengklaim para pedagang itu asli Banjarmasin.

“Silakan berjualan di Pasar Terapung Banjarmasin, tapi jangan sampai diklaim bahwa para pedagang yang mengisi pasar itu adalah milik mereka. Silakan kalau mencari rezeki di tempat lain,” kata Guru Khalil, usai membuka Festival Wisata Pasar Terapung Lok Baintan di dermaga bawah Jembatan Sungai Pinang, Minggu (2/12/2018) pagi.

BACA : Pemkab Banjar Didesak Segera Benahi Pasar Terapung Lok Baintan

Ia memastikan Festival Wisata Pasar Terapung Lok Baintan akan dihelat menjadi even tahunan. Guru Khalil mengakui pelaksanaan tidak rutin digelar tahunan, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Banjar.

Namun, mantan pengasuh Ponpes Darussalam Martapura memastikan tiap tahun akan digelar festival untuk makin mempromosikan keberadaan pasar purba itu agar lebih dikenal wisatawan mancanegara, serta menjadi even kalender pariwisata nasional.

Ditambahkan Bupati Banjar H Khalilurrahman, Festival Wisata Pasar Terapung Lok Baintan makin membuktikan bahwa kultur  masyarakat Banjar sudah sangat akrab dengan budaya di sungai. “Jadi, untuk jual beli dan kegiatan lainnya sudah sejak dulu banyak dilakukan di sungai,” katanya.

Lagi-lagi Guru Khalil menyinggung soal pindahnya sejumlah pedagang atau acil-acil pengayuh dayung di Pasar Terapung Lok Baintan yang mencari rezeki di dermaga Siring Tendean Banjarmasin.

“Tak masalah orang mencari rezeki ke Banjarmasin, tapi jangan diakui mereka itu sebagai pedagang Banjarmasin,” katanya lagi.

Sedangkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar Haris Rifani mengakui sengaja festival tahunan ini dipindahkan tempatnya dari lokasi Pasar Terapung Lok Baintan ke dermaga di bawah Jembatan Sungai Pinang.

BACA LAGI : Pedagang Ditarik ke Banjarmasin, Pambakal Lok Baintan Khawatir Pasar Terapung Lok Baintan Tinggal Nama

“Kami ingin memudahkan memudahkan masyarakat menyaksikan festival. Selain itu, akses jalan juga lebih mudah, bagi para pengunjung atau wisatawan untuk menyaksikan,” ucap Haris Rifani.

Menurut Haris, dirinya merasa senang, sebab peserta festival ternyata cukup banyak. Sebelumnya, Haris mengira hanya diikuti sekitar 400 jukung dan kapal yang meramaikan even tahunan wisata olah gawi Pemkab Banjar itu.

“Ternyata, peserta yang ikut Festival Pasar Terapung Lok Baintan mencapai 500 jukung dan kapal,” ujar Haris.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.