Makna Mendalam dari 40 Goresan Kuas Sang Pelukis Rizali Noor

0

SEBANYAK 40 lukisan karya Rizali Noor dipamerkan dalam Pameran Tunggal Retropeksi Rizali Noor di Bengkel Lukis Solihin, Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, selama sebulan, sejak 28 November hingga 28 Desember 2018 nanti.

GORESAN tangan sang maestro pelukis Banua di atas kanvas itu merupakan karyanya sejak 1980 hingga 2015. Dari 40 lukisan yang dibingkai rapi, ternyata lukisan bunga mawar yang menawan menjadi pilihan para pengunjung di Bengkel Lukis Solihin.

Ada beberapa lukisan dengan beragam judul menarik turut dipamerkan. Di antaranya, kawanku putri keraton, hutan belantara, tandik balian, cahaya kehidupan, batik, sumber kehidupan. Namun, lukisan bergaya realis dipandu abstrak seperti bunga mawar dengan paduan warna nan apik dari olah tangan Rizali Noor, tampak padu padan antara cat minyak dan kanvas yang dipakai.

“Memang, awalnya ada teman saya yang mengajak untuk memamerkan lukisan dalam pameran tunggal di Bengkel Solihin, Taman Budaya Kalsel. Memang, ini pameran kedua, karena sebelumnya lukisan karya saya ini pernah dipamerkan. Semua lukisan yang dipamerkan kali ini merupakan koleksi pribadi di rumah,” tutur Rizali Noor.

BACA : Pameran Retropeksi Rizali Noor

Ia berharap dengan pameran tunggal ini bisa memacu dan memicu agar gairah seni rupa di Kalimantan Selatan kembali bergairah, tidak tenggelam dibanding seni-seni lainnya.

Pengamat seni budaya Kalsel, Enos Karli pun mengaku senang ada pelukis Banua yang bisa menggelar pameran tunggal, sehingga khalayak ramai dapat menikmati karyanya. “Saya bangga sekaligus salut dengan karya lukisan Rizali Noor yang menggambarkan keseharian budaya yang ada di Banua,” tutur seniman musik tradisional Banjar ini.

Menurut dia, gaya lukisan yang ditampilkan Rizali Noor sangat variatif, dari aliran realitis, visual dan natural sehingga bisa menangkap pesan-pesan apa yang disampaikan sang pelukis. “Sayangnya, hingga kini, Kalsel tak punya galeri lukisan. Capek kita membicarakan masalah ini, padahal kita punya pelukis-pelukis andal dan luar biasa. Bahkan, bisa menembus nasional dan internasional,” tutur Enos.

Senada itu, kolektor lukis Juni Rif’at pun berharap geliat seni rupa seperti pameran lukisan Rizali Noor di Taman Budaya Kalsel, makin memperkuat kesakralan wadah bagi para pegiat seni di Banua.

BACA JUGA : Potret Lukisan Hitam Putih di Tengah Minimnya Apresiasi Seni Warga Banjarmasin

Mantan Direktur Utama Bank Kalsel ini bercerita ketika awal pembangunan Gedung Bundar Sultan Suriansyah, pernah ada protes yang dilancarkan para seniman dengan membakar karya lukisnya, karena berdekatan dengan Taman Budaya.  Alasan para seniman adalah keberadaan Gedung Sultan Suriansyah itu akan membatasi aktivitas berkesenian mereka.

“Waktu lukisan itu hendak dibakar dalam tumpukan, sebagai pencinta seni, tentu kami menyayangkan. Makanya, ada satu lukisan yang berhasil kami selamatkan,” kata Juni Rif’at, seraya menyebut lukisan yang menggambarkan gadis-gadis Banjar tengah menari.

BACA LAGI : Pameran Lukisan di Rumah Anno Berubah Jadi Ajang Swafoto

Pameran tunggal lukisan Rizali Noor ini pun mendapat apresiasi dari Siti Aisyah. Mahasiswi jurusan seni tari STIKIP PGRI Banjarmasin ini mengaku takjub dengan goresan kuas sang pelukis. “Apalagi, lukisan yang dipamerekan ini cukup beraneka ragam. Jujur, lukisan hidup dan penuh pesan yang dalam kepada para penikmatnya,” ucap Aisyah.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/11/29/makna-mendalam-dari-40-goresan-kuas-sang-pelukis-rizali-noor/
Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.