Dituding Melakukan Penipuan, Muhammad Sairi Tantang Balik Tengku Ferlita

0

PENGACARA tenar Hotman Paris Hutapea sempat menghebohkan warga Kalsel, khususnya Tanah Bumbu melalui unggahan videonya di sosial media yang menyatakan seorang mantan Camat Simpang Empat di Kabupaten Tanah Bumbu, yakni Muhammad Sairi yang dinilai menelantarkan istri sirinya bernama Tengku Ferlita Riani Shary.

KINI, Tengku Ferlita telah resmi melaporkan suami dari hasil nikah sirinya ke Ditreskrimum Polda Kalsel, Kamis (28/11/2018) atas dugaan penipuan dan janji palsu serta ancaman terhadap dirinya sebagai isteri yang ke-7 dimana proses nikah siri ini dilaksanakan pada Februari 2018 lalu.

Muhammad Sairi menegaskan, bahwa Tengku Ferlita Riani Shary yang merupakan istri sirinya ini sudah diceraikannya sejak Agustus lalu. Bahkan, menurutnya, perceraian ini adalah ketiga kalinya sejak menikah pada Februari lalu usai bercerai dengan suami ketiganya pada Oktober 2017.

Sairi yang merupakan caleg Partai Golkar Wilayah Tanah Bumbu ini menceritakan, saat Ferlita bercerai dipengadilan dengan suaminya mereka mengajaknya bertemu di rumah makan Kubungan, Batulicin untuk meminta tolong dibiayai proses perceraiannya. Alhasil, dirinya siap membiayai, karena mantan suaminya itu tidak memiliki uang.

Sairi mengaku heran, dengan adanya tuntutan rumah dari mantan istrinya. Sebab, setelah menikah, ia sudah dibuatkan rumah bercat kuning muda yang lumayan mewah yang kini mau dijualnya  di Jalan Transmigrasi Km 2,5 Komplek Batu Merah Blok D Nomor 3, Desa Barokah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.

“Dia bilang tak ada rumah. Padahal itu rumah yang saya buatkan dan sebelumnya dia pernah memposting di WhatsApp dan Facebook untuk menjual rumah ini,” ucap pensiunan dini ASN ini kepada jejakrekam.com.

BACA : Dibuai Janji Manis untuk Nikah Siri, Mantan Camat Dilaporkan ke Polisi

Kalau dirinya dinilai salah, ia menantang untuk membuktikan melalui tanggapan warga Tanah Bumbu melalui komentar postingan Hotman Paris yang memviralkan itu. “Katanya tak punya rumah. Terus kenapa malah menjual rumah,” katanya saat membaca komentar di akun Instagram Hotman Paris Hutapea.

Sairi membeberkan, baru-baru ini mendapat telepon dari pengacara Ferlita, bahwa telah melaporkan dirinya ke Polda Kalsel. Namun, menurutnya itu tak jadi masalah. Ia pun siap menghadapi. “Saya maunya kalau ingin mencari keadilan bukan di media sosial. Tentunya itu mencemarkan nama baik saya. Makanya silakan lakukan dengan langkah hukum,” katanya.

Sairi mengatakan, pada dasarnya, Ferlita ini ingin menghancurkan nama baiknya melalui sosial media. Ini mengingat, sebelumnya ia berangkat ke Jakarta dan meminta uang dengannya pada Oktober lalu dengan alasan ibunya sakit. “Kemudian saya kasih, ternyata dia ke Jakarta mendatangi Hotman Paris Hutapea,” kata Sairi.

Sairi membantah, adanya informasi yang menyatakan, ia memiliki tujuh istri. Padahal, disaat cerai dengan perempuan lain, dirinya baru menikah lagi dan tetap mempertahankan istri dari perkawinannya yang kedua, setelah cerai dengan istri pertamanya. “Itu salah, saya itu kalau sudah cerai dengan perempuan, baru saya nikah lagi. Bukan langsung ke tujuh,” tegasnya.

Berikutnya, Ferlita menyampaikan laporan ke Polda Kalsel dengan adanya janji secara tertulis untuk membelikan mobil karena iri melihat istrinya yang sah memiliki mobil pribadi.  Kemudian, ia mempertanyakan dipergunakan untuk apa, sedangkan Ferlita tidak bekerja sama sekali. ”Tapi saya jawab, saya belikan nanti ketika ada uang. Namun selesaikan dulu rumah yang dibangun,” ucapnya.

Lantas, apa alasannya menceraikan Ferlita? Sairi menjawab, usai pulang dari Bekasi pada Juli lalu. Seminggu kemudian, dirinya sempat menginap di Rumah Sakit. Setelah itu, dirinya tidak bisa memberikan uang nafkah. Hingga Ferlita mengeluarkan kata-kata kasar yang tak pantas didengar seorang suami, karena dianggap tidak bertanggung jawab.

“Dia sering mengucapkan kata kasar. Coba bayangkan, suami mana yang mau dikasarin sama istrinya. Padahal dia, punya uang di rekening sebanyak Rp 56 juta. Saya lihat sendiri,” tagas Sairi.

Ia menceritakan lagi, sebelum menikah siri dengan Ferlita, dirinya menegaskan Ferlita tak memiliki rumah, melainkan hanya mengontrak. Karena merasa kasihan, Sairi pun menikahinya, bahkan Ferlita sempat tinggal dihotel dengan ibu dan anaknya selama satu bulan dengan uang pribadinya.

“Setelah selesai rumah yang saya buatkan, baru saya pindahkan. Mengapa saya menikahi, karena saya kasihan ditelantarkan oleh suaminya. Saya pun tidak pernah menjanjikan ketika menikah akan dibelikan mobil,” ujarnya.

Menurutnya, isi dari surat pernyataan yang menjadi bukti di Polda Kalsel itu tidak ada menjanjikan dibelikan mobil. Apalagi, dalam kesepakatan itu, dibuat dihadapan mantan suaminya dengan mengambil rumah yang berada di Batu Merah yang ia tempati.

“Itu yang dipermasalahkan. Apa sih maunya dia. Rumahnya sudah saya buatkan. Bahkan rumah itu, untuk peningkatan mutu saja hampir Rp 100 juta saya keluarkan untuk bisa ditempati ibu dan anaknya,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, bahwa Ferlita menginginkan akad kredit rumah ini atas namanya sendiri. Kemudian, Sairi mempersilakan andaikata itu bisa digunakan dengan nama Ferlita. Ia pun sebenarnya tidak menghendaki kepemilikan dari rumah itu.

“Mungkin itu terjadi ketika Bank melihat saya berpisah dengan dia. Bank tidak mau lagi. Kata saya bagusnya itu atas nama saya, setelah itu kita ke notaris. Kemudian saya serahkan ke dia. Terus, saya tidak tahu lagi permasalahan itu, saya kira dia sudah menyelesaikannya kepada pihak developer karena dia mau menjual rumah itu,” ujarnya.

Sementara itu, usai dilaporkannya Sairi oleh Ferlita. Ia mengaku sedikit banyaknya ada kekesalan dari keluarganya. Apalagi, sebelumnya Ferlita ini sudah tiga kali meneror istrinya kerumah ditambah dengan ucapan kasarnya yang menyebut ‘nenek tua’.

“Apa maksud omongannya dengan istri saya yang sah. Jadi, kesimpulannya dia itu ingin menghancurkan saya. Dia katanya menjanjikan pekerjaan. Saya tidak pernah menjanjikan pekerjaan. Saya hanya menyuruhnya bekerja supaya tidak bosan dirumah,” ujarnya.

Sairi menegaskan, mempersilakan Ferlita mencari keadilan dengan melaporkannya ke Polda Kalsel dan siap menghadapi. Sebab, ia mengaku merasa tidak bersalah. “Laporkan saja ke polisi. Saya siap menghadapi, jangan hanya melalui sosmed saja. Ferlita ini tak pernah punya rasa syukur dan terimakasih,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.