Pikat Investor, Kalsel Butuh Roadmap Infrastuktur Pariwisata

0

PEMPROV Kalimantan Selatran disarankan agar segera membuat roadmap atau peta jalan infrastruktur dalam menggenjot sektor pariwisata. Hal ini sejalan dengan keinginan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang ingin mengalihkan sektor pemasukan bagi daerah, dari sektor pertambangan ke sektor pariwisata, layaknya Pulau Dewata, Bali.

KETUA Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalimantan Selatan Subhan Syarif menilai dengan adanya roadmap infrastuktur pariwisata, tentu bisa mengarahkan kebijakan lebih tepat sasaran. Dengan catatan, Subhan menyarankan agar Pemprov Kalsel bisa mengkoordinasikan dengan pemerintah kota dan kabupaten yang memiliki destinasi wisata unggulan.

“Yang saya ketahui, justru Pemprov Kalsel belum memiliki roadmap infrastruktur pariwisata. Padahal, sesuai visi-misi Gubernur Kalsel ingih menjadikan pariwisata sebagai sektor alternatif pendorong geliat perekonomian daerah, selain sektor pertambangan,” ucap Subhan Syarief kepada wartawan, di Banjarmasin, Selasa (27/11/2018).

BACA :  Ingin Pariwisata Sehebat Amsterdam, Banjarmasin Harus Perkuat Visi Kota

Kandidat doktor Universitas Islam Sultan Agung Semarang ini berpendapat dengan adanya roadmap, maka bisa diukur capaian yang telah diambil pemerintah provinsi, terkait pembenahan infrastruktur serta faktor pendukung lainnya dalam mendorong industri pariwisata di Kalsel.

“Jadi, bisa diketahui, apa infrastuktur yang perlu dibangun. Makanya, rencana induk Pemprov Kalsel perlu dikolaborasikan dengan apa yang telah disusun pemerintah kota dan kabupaten, agar terjadi sinergitas,” tutur Subhan.

BACA JUGA :  Paman Birin : Budaya dan Pariwisata Kalimantan Sangat Memesona

Arsitek jebolan ITN Malang ini mengatakan roadmap infrastruktur pariwisata sangat dibutuhkan bagi Pemprov Kalsel dalam menggandeng pihak ketiga untuk berinvestasi. Terutama, membangun kawasan wisata unggulan di Kalsel.

“Tanpa adanya roadmap, jelas untuk mendongrak sektor pariwisata Kalsel menjadi bisnis menjanjikan relatif sulit. Sebab, bagaimana pun para investor tentu ingin berhitung dalam berinvestasi di daerah. Padahal, potensi objek wisata termasuk aktivitas ekonomi lainnya sangat potensi untuk dikembangkan di Banua,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Afdi Achmad
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.