Foto: Dokumentasi
MESKI acapkali digunakan menjadi arena sepak bola masyarakat, Lapangan Kayu Tangi tetap saja kondisinya memprihatinkan. Tanah yang gersang dan kondisi lapangan yang tak layak standar sudah saatnya dipikirkan untuk dibenahi.
SEKRETARIS Komisi IV DPRD Kalsel, Lutfi Syaifudin secara khusus menyoroti kurang dikembangkannya Lapangan Kayu Tangi. Menurutnya, memang sudah menjadi keharusan Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin memiliki lapangan alternatif yang punya standar layak selain Stadion 17 Mei. “Sekarang sudah saatnya tugas pemerintah daerah mengembangkan lapangan bola Kayu Tangi ini, “ jelasnya kepada jejakrekam.com, Senin (26/11/2018).
Alasan lain, Lutfi juga menyampaikan Lapangan Kayu Tangi berada di jalur trans Kalimanatan yang merupakan kawasan vital. Serta ruang publik ini lokasinya berdekatan dengan kompleks perumahan warga.
BACA: KONI Tunggu Realisasi Lima Lapangan Sepakbola di Banjarmasin
Menurut dia, sangatlah layak jika lapangan bola tersebut dikembangakan menjadi sebuah fasilitas umum. Apalagi dilengkapi dengan sarana olahraga atletik serta tak dipungut bayaran. Sementara jika menggunakan stadion 17 Mei atau lainnya, masyarakat harus membayar.
“Kan masyarakat perlu juga tepat olahraga yang gratis, supaya mereka rajin berlatih atau olahraga. Sekali lagi, sudah saatnya Pemprov Kalsel mulai melakukan perencanaan,” tandas politisi Partai Gerindra ini.
Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira mengaku sependapat atas saran yang dilontarkan legislatif. Mengingat fasilitas olahraga di kota Banjarmasin khususnya, masih sangat minim. Padahal sangat potensial jika dikembangkan.
Namun, lagi-lagi Pemprov Kalsel harus menghitung kemampuan keuangan daerah terlebih dahulu. “Kami kira untuk merancang pengembangan ini sangat baik, tapi kita akan lihat kemampuan keuangan daerah,” pungkasnya. (jejakrekam)