Tiga Lokasi Disiapkan untuk Menampung Pedagang Pasar Ujung Murung

0

RELOKASI atau pemindahan sementara Pasar Ujung Murung dan Sudimampir beserta para pedagang segera dilakukan. Opsi tempat yang dipilih adalah Mitra Plaza, bantaran Sungai Martapura di Pelabuhan Martapura Lama milik PT Pelindo III di Jalan RE Martadinata atau Terminal Km 6 di Jalan Achmad Yani Km 6 Banjarmasin.

KEPUTUSAN ini berdasar hasil rapat awal di Balai Kota Banjarmasin. Wakil Walikota Hermansyah mengungkapkan hasil rapat itu sudah ditindaklanjuti dengan membagi tim relokasi penataan Pasar Ujung Murung dan Sudimampir. Tim akan segera memanggil para pedagang di dua pasar itu, termasuk para pengelola.

Diakui Hermansyah, kondisi  Pasar Ujung Murung dan Sudimampir terbilang unik. Ini mengingat ada sekitar 10 warga yang memiliki surat hak milik dan sisanya berstatus hak guna bangunan (HGB) dan hak pengelolaan lahan (HPL).

“Tentu ini dilakukan pendataan ulang guna memperjelas status HGB dan HPL pedagang di Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir,” kata Hermansyah kepada awak media di Balai Kota, Rabu (21/11/2018).

Berdasar hasil rapat koordinasi terkait relokasi yang dihelat Rabu (21/11/2018) di ruang rapat Sekdakot Banjarmasin juga menggodok lokasi pemindahan pedagang untuk sementara. Nanti, ketika membangun dan menata Pasar Ujung Murung dan Sudimampir, tak terkendala lagi.

“Jadi, ada beberapa alternatif, termasuk lahan yang ada di Mitra Plaza, bantaran Sungai Martapura di Pelabuhan Lama, milik Pelindo dan di Terminal Pal 6,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, jika lahan yang tersedia tidak bisa tertampung, maka Pemkot Banjarmasin berusaha mencarikan kembali untuk menutup kekurangan wadah pedagang berjualan semantara.

“Jadi, tergantung berapa pedagang yang ditampung. Untuk sementara pedagang ini diperkirakan sekitar 1.000,” ucap Hermansyah.

BACA : Mimpi Laiknya Tanah Abang, Peremajaan Pasar Ujung Murung Kembali Gaung

Dengan direlokasikannya Pasar Ujung Murung dan Sudimampir ini, Hermansyah berharap para pedagang merasa nyaman dan pembeli mudah untuk mengakses sesuai dengan misi pemkot dalam mewujudkan Banjarmasin Baiman.

Apalagi,  beber Hermansyah, Pasar Ujung Murung memiliki sejarah historis pernah menjadi pusat grosir dan tertua di Banjarmasin termasuk di Kalsel. “Jika pasar ini tak segera dibenahi, tentunya tidak bisa kita wujudkan menjadi Banjarmasin Baiman,” ujarnya.

Bagi Hermansyah, Pasar Ujung Murung dan Sudimampir ini sudah luar biasa kumuh. Sedangkan, Pemkot Banjarmasin, saat ini lagi gencar-gencarnya membenahi jalan maupun gang. “Tetapi untuk di pusat kota seolah-olah dibiarkan,” katanya.

Oleh sebab itu, Hermansyah menekankan perlunya melibatkan seluruh SKPD terkait dalam mewujudkan Banjarmasin Baiman. Khususnya, dalam menata Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir sehingga bisa ditawarkan kepada investor sesuaikan dengan aturan perizinannya.

“Memang pada masa kepemimpinan Walikoda Sadjoko dan Sofyan Arpn sempat mewacanakan untuk menata ulang. Maka dari itu, kami ingin menata kembali, mengingat kedua pasar ini makin hari, makin kumuh,” ucapnya.

BACA JUGA : Harap-Harap Cemas Pedagang Kasur di Pasar Ujung Murung

Sementara itu, Kepala Disperindag Khairil Anwar saat dikonfirmasi terpisah, mengakui saat ini masih dalam proses pendataan status lahan dan jumlah pedagang. “Kami memiliki tahapan melalui tim pendataan, mulai tempat relokasi, pendataan pedagang hingga dilakukannya sosialisasi,” ucap Khairil.

Dia mengatakan, terkait tindak lanjut revitalisasi ini untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung kepada Walikota Ibnu Sina atau Wakil Walikota Hermansyah menyangkut kebijakannya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.