Pedagang Pasar Ujung Murung Tak Ingin Nasibnya Seperti Digantung

0

DIMULAI pada 2014, Pemkot Banjarmasin sudah membuat design engineering detail (DED) demi memperpermak wajahnya yang semrawut menjadi tertata hingga modern. Sedikitnya, dalam kalkulasi sementara dibutuhkan dana Rp 200 miliar untuk revitalisasi Pasar Ujung Murung , agar setara Pasar Tanah Abang Jakarta.

PADA awal Mei 2017, sudah ada calon investor yang tertarik untuk mengubah penampilan Pasar Ujung Murung  melalui PT Prima Lestari. Bahkan, perusahaan ini sudah membeber rencana bisnis untuk membangun pasar yang sudah ada sejak zaman Belanda dengan megah berlantai 8.

Lantas bagaimana kelanjutannya? Padahal, proses revitalisasi cukup gencar dilakoni Walikota HA Yudhi Wahyudi dan dilanjutkan Muhidin dalam masa pemerintahannya. Mulai pembebasan Pasar Burung yang masuk kawasan Ujung Murung, hingga disulap menjadi Taman Siring Kota.

BACA : Tiga Lokasi Disiapkan untuk Menampung Pedagang Pasar Ujung Murung

Posisi Pasar Ujung Murung pun sangat strategis, karena berada di tepian Sungai Martapura dan berada di jantung kota. Hanya saja, pemandangan pasar yang kumuh dan tak tertata, hingga menjadi kawasan langganan macet menjadi pemandangan sehari-hari.

“Ya, memang ada rencana revitalisasi Pasar Ujung Murung, setiap kali muncul pemimpin kota. Bahkan, beberapa tahun lalu sudah digulirkan, namun tak pernah terealisasi,” ucap Rakhmat, seorang pedagang kain di Pasar Ujung Murung kepada jejakrekam.com, Rabu (21/11/2018).

Ia pun mengaku mendengar di era Walikota Ibnu Sina sudah ada wacana untuk merombak Pasar Ujung Murung, hingga mencuat isu penggusuran. Beberapa bulan lalu, Rakhmat pun mendengar pihak dari Disperindag sudah melakukan pendataan keseluruhan dari Pasar Sudimampir dan Pasar Ujung Murung.

“Namun, hingga sekarang, ternyata belum ada realisasinya sama sekali. Kami seakan digantung,” kata Rakhmat.

Dia berharap jika memang Pemkot Banjarmasin ingin melaksanakan revitalisasi Pasar Ujung Murung, bisa memberikan solusi terbaik. Sebab, menurut dia, mayoritas pedagang menggantungkan penghasilannya dengan aktivitas berdagang di Pasar Ujung Murung, sehingga jika terjadi revitaliasi, tak memungkinkan untuk berjualan lagi.

“Ya, Pemkot Banjarmasin harus memperhatikan nasib kami sebagai pedagang, apabila benar Pasar Ujung Murung ini dibenahi. Paling tidak, diberikan lahan pengganti yang tidak jauh dari sini,” kata Rakhmat.

BACA JUGA : Revitalisasi Pasar Ujung Murung yang Seakan Tak Berujung

Menurut dia, pembenahan Pasar Ujung Murung harus segera dibenahi, bukan hanya menata ulang Kota Banjarmasin, namun hendaknya demi kenyamanan pembeli dan keberlangsungan para pedagang sendiri.

“Tidak mesti toko saja yang dibenahi, melainkan pembenahan sistem kebersihan pasar, pengelolaan dengan baik dan rapi. Contoh kecilnya seperti merapikan kabel-kabel listrik di sekitar toko yang semrawut,” papar Rakhmat.

BACA LAGI : Mencari Calon Investor Pasar Ujung Murung yang Serius Membangun

Karena menyangkut nasib banyak orang, Rakhmat menyarankan Pemkot Banjarmasin jika benar-benar menyosialisasikan kepada pedagang Pasar Ujung Murung, apabila sudah dipastikan proses revitalisasi nantinya.

“ Di sini, saya sewa toko per tahun. Jadi, saya ingin ada kepastian bahwa pasar ini akan direnovasi. Ya, jauh-jauh hari harus disiapkan agar saya dan pedagang lain tidak merasa dirugikan,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa pedagang yang ditemui di lapangan pun merasakan hal serupa. Bahkan, ketika musim hujan, pasar itu seperti mengalami ‘kebanjiran’ dengan genangan air di mana-mana. Kondisi itu sudah dirasakan para pedagang bertahun-tahun.

“Ya, kalau memang ada rencana revitalitasi Pasar Ujung Murung, harus ada pemberitahuan sebelumnya,” ucap pedagang yang tak ingin dikutip namanya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.