Tak Perlu Repot Beli BBM di Pengecer, SPBU Satu Harga Hadir untuk Loksado

0

MEMENUHI kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah pelosok terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), PT Pertamina secara resmi, Senin (19/11/2018) membuka SPBU Kompak Satu Harga. Kali ini, giliran Desa Malinau, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang dapat bagian.

HADIRNYA stasiun pengisian bahan bakar satu harga ini membuat masyarakat Loksado dan sekitarnya tak perlu lagi membeli BBM di pengecer. Lebih-lebih, pedagang eceran tentu mematok cenderung mematok harga yang tinggi, apalagi untuk wilayah 3T.

Ritel Fuel Marketing Maneger Region VI Pertamina, M Resa menyebut sampai saat ini wilayah Kalimantan sudah memiliki 16 SPBU 3T. “Alhamdulillah semuanya sudah bisa beroperasi meskipun masih sederhana, namun sudah bisa melayani masyarakat sekitar,” ujarnya.

Resa juga menambahkan, Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah. Dalam program BBM Satu Harga di wilayah 3T ini. Pertamina mendukung penyelesaian targetnya, baik dari sisi jumlah maupun pemenuhan tenggat waktu.

“Dengan kehadiran Pertamina diharapkan juga bisa mendukung perekonomian masyarakat sekitar, mendukung aktivitas warga, dan berujung pada mendukung perekonomian Loksado,” pinta Resa.

Sementara itu, Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Syamsuri Arsyad menyebut SPBU Kompak memberikan kemudahan bagi masyarakat Loksado khususnya, agar dapat menikmati BBM dengan harga yang terjangkau dan sama dengan harga SPBU di daerah lain.

Syamsuri mengatakan keberadaan SPBU ini jangan sampai tidak tepat sasaran. Apalagi disalahgunakan dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin menimbun BBM serta menjual BBM dengan harga yang lebih tinggi di tempat lain. Untuk itu, pengawasan semua pihak dalam operasionalnya sangat diperlukan,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BBM BPH Migas, Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan, BPH Migas mendapat tugas untuk mengawal agar jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang sama.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nomor 36 Tahun 2016, tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan secara Nasional.

Dijelaskan pula, dari tahun 2017 sampai tahun 2019, akan dibangun 160 Penyalur BBM Satu Harga. Tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur BBM Satu Harga dan hingga saat ini, telah diresmikan 96 Penyalur BBM Satu Harga.

Alfon mengharapkan hingga akhir tahun 2018 dapat diresmikan sebanyak 130 Penyalur BBM Satu Harga di seluruh pelosok Indonesia dan tahun 2019 nanti, direncanakan akan beroperasi sebanyak 29 penyalur dan 1 sub penyalur.

“Tahun 2018 ini di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ditargetkan 2 penyalur. Selain di Kecamatan Loksado, juga ada di Kecamatan Daha Barat,” papar Alfon.

Dengan diresmikannya SPBU Kompak ini, masyarakat pedalaman Kalimantan Selatan bisa menikmati BBM dengan harga yang sama seperti daerah lainnya di Indonesia, yaitu Rp6.450,- untuk harga Premium per liter dan Rp5.150,- per liter untuk harga Solar.

“Harus ada koordinasi antara BPH Migas, Pemerintah Daerah dan Masyarakat setempat, untuk mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM di penyalur satu harga ini, agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Tidak boleh ada industri dan oknum yang menikmati Program BBM Satu Harga untuk kepentingan pribadi,” pungkas Alfon.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.