Relawan dan Penyintas Bencana Rentan Diserang Gangguan Psikologis

0

BERBULAN-BULAN usai gempa hebat mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, masa pemulihan (recovery) untuk para korban masih berlangsung. Beberapa waktu lalu, jurnalis jejakrekam.com bersama tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel terjun langsung menuju lapangan. Tepatnya di Integrated Comunnity Shelter (ICS), Desa Gondang, Lombok Utara, NTB.

DARI pantauan jurnalis, pemulihan psikologis korban gempa merupakan tantangan paling berat dalam masa recovery atau trauma healing. Tak sedikit penyintas bencana dilanda kecemasan luar biasa sampai depresi berat. Tenaga medis dari ACT, dr. Rita tidak menampik gangguan kejiwaan yang menimpa para korban.

“Yang jelas, dukungan psikologi mental healing bagi korban bencana gempa diperlukan karena banyak korban dihantui gangguan stress, depresi, trauma, dan gangguan psikosomatik” terang Rita ketika ditemui di Desa Gondang saat menikmati waktu senggang.

Namun, dirinya menerangkan sebagian besar penyintas sudah kembali dalam keadaan sedia kala walaupun dampak psikologis gempa masih terasa.

Upaya memulihkan kondisi psikologis bagi para penyintas bencana terus dilakukan. Ambil contoh sore hari, di kawasan shelter yang didirikan oleh ACT menjadi wadah wajib relawan untuk mengajak anak-anak bermain.

Kegiatan yang dilakukan beragam seperti korban berkumpul dalam lingkaran, bernyanyi dan bermain permainan kelompok. Usaha lain yang dilakoni Aksi Cepat Tanggap yakni pembagian sepaket perlengkapan sekolah hingga mainan bagi anak-anak di sekolah-sekolah.

Sementara, tak cuma menyasar korban bencana, gangguan psikologis juga mengintai bagi relawan. “Para relawan dihadapkan dengan keadaan korban bencana. Sedikit banyak akan berpengaruh secara mental bagi relawan,” terang dr Rita. Ia menyarankan saat menjadi relawan untuk beristirahat sejenak bila sudah mulai merasakan kejenuhan. Untuk mengembalikan lagi kondisi fisik dan mental. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.