Pemuda di Zaman Milenial, Manfaatkan Kemajuan Teknologi dengan Arif dan Bijaksana

0

DALAM rangka merefleksikan Hari Sumpah Pemuda, Ikatan Mahasiswa Banjarmasin dan Forum Anak Kota Banjarmasin (IKMABAN) menggelar dialog mengangkat tema Refleksi Sumpah Pemuda di era milenial.

KEGIATAN ini menghadirkan sejumlah narasumber yakni Muhammad Kamal, penulis Novel 5 Titik 1 Koma, Kepala Kesbangpol Pemkot Banjarmasin Kasman, Dosen Hukum Tata Negara ULM Ahmad Fikri Hadin serta anggota DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah.

Ketua Umum IKMABAN, Hafiz Anshari mengatakan, tujuan dari kegiatan ini guna merefleksikan kembali Sumpah Pemuda kepada kawan-kawan khususnya mahasiswa dan pelajar yang ada di Kota Banjarmasin.

“Pemuda zaman ini sudah milenial, lebih dinamis, lebih fleksibel dan lebih instan dibanding dengan pemuda zaman  dahulu. Artinya, kehendak kita apapun lebih mudah, tapi kemudahan itu jangan sampai diremehkan karena bisa berbahaya terhadap dirinya sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Banjarmasin, Kasman mengatakan sebagai  generasi muda harus hati-hati dalam mengambil langkah dan bertindak. Khususnya ketika menerima informasi, apakah informasi itu benar atau tidak (hoax).

“Sebagai generasi muda, kalian mempunyaai potensi yang harus dipertahankan sebab sekarang ini banyak berita yang negatif, kalau saja kalian terjerumus dalam berita negatif itu, kalian akan terkena UU ITE,” jelasnya.

Dosen Fakultas Hukum Tata Negara ULM Ahmad Fikri Hadin menambahkan, saat ini tidak terbantahkan semua orang hampir memiliki gawai. Sehingga segala informasi akan sangat mudah didapat dengan waktu yang singkat.

“Kecanggihan zaman saat ini dapat dimanfaakan untuk mencari peluang usaha. Sehingga tidak berharap hanya untuk jadi PNS saja,” jelasnya. Apalagi, beber Fikri,  saban tahunnya Fakultas Hukum ULM menelurkan ribuan alumni. Sedangkan untuk kebutuhan PNS hanya ratusan orang.

“Melalui  zaman milenial ini, manfaatkan  jaringan internet untuk berusaha.  Namun, harus didukung dengan SDM yang mumpuni.  Untuk itu kuasa kemampuan sebanyak mungkin,” jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Kamal, pengarang novel kelahiran Kalsel ini mengungkapkan, pemuda-pemudi saat ini jangan sampai diremehkan lagi oleh daerah lain.

“Saya pernah merasakannya, bahwa pemuda kalsel itu cuma jagau kandang, imej ini harus kita hilangkan agar pemuda dari daerah lain tidak lagi memandang kita sebelah mata,” ujarnya.

Ia yakin pemuda saat ini akan lebih maju di zaman milenial sebab kemampuan pemuda itu bukan diukur dari asal daerahnya tapi dari keuletannya dalam meningkatkan prestasi. “Saya yakin pemuda Kalsel mempunyai potensi dan kemampuan untuk bersaing, sebab saya sudah membuktikannya,” papar Kamal.

Hal senada disampaikan anggota DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah. Ia berharap agar pemuda sekarang bisa memanfaatkan teknologi internet dengan arif dan bijaksana.

Politikus PKS ini menambahkan, pada era milenial sekarang, pemuda harus dibentengi dengan pendidikan keagamaan. Kendati mereka bersaing dengan dunia global, tetapi nilai keagamaanya harus dijaga. “Pertahankan nilai sosial, budaya, gotong royong, kekerabatan agar tidak terpecah di negara kita, tentunya kita harus bisa  menyaring dari hasil teknologi itu,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.