Cek Capaian SBSN, Komisi VIII DPR RI Tinjau UIN Antasari Banjarmasin

0

MENGECEK capaian program pembiayaan surat berharga syariah negara (SBSN), Komisi VIII DPR RI menggelar kunjungan kerja spesifik ke Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari sebagai penerima program tersebut di Banjarmasin, Senin (15/10/2018).

REKTOR UIN Antasari Prof Dr Mujiburrahman mengungkapkan bantuan SBSN sangat dibutuhkan kampusnya.

“Tahun 2017, UIN Antasari mendapat kucuran dana melalui program SBSN sebesar Rp 35 miliar. Dana itu digunakan untuk membangun dua bangunan untuk fasilitas pendidikan. Kami bersyukur karena termasuk kampus yang menerima SBSN,” kata Mujiburrahman, saat menerima kunjungan Komisi VIII DPR RI.

Dengan besarnya manfaat dari SBSN, Mujiburrahman pun berharap tahun berikutnya bisa kembali mendapat kucuran dana dari program pemerintah pusat ini. Menurut dia, rencananya UIN Antasari akan membangun ruang laboratorium keagamaan untuk pembinaan kader tokoh-tokoh keagamaan.

“Kami juga akan mengembangkan kampus II di Banjarbaru. Saat ini, dalam proses Amdal, yang direncanakan dana berasal dari Islamic Development Bank (IDB). Namun, ternyata di-cancel (dibatalkan) Arab Saudi, jadi direncanakan akan dibantu lewat program SBSN,” ujar Mujiburrahman.

Guru besar humaniora ini mengungkapkan saat ini UIN Antasari memiliki 12.000 mahasiswa yang tersebar di lima fakultas ditambah program pascasarjana. “Jadi, kami sangat membutuhkan fasilitas pendidikan yang representatif,” katanya.

Dukungan juga disuarakan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalsel H Noor Fahmi. Menurut dia, dana SBSN juga digunakan pihaknya untuk membangun Asrama Haji Banjarmasin di Banjarbaru.

Dari dana SBSN, Noor Fahmi menyebut turut dibangun 10 kantor KUA dan manasik haji pada 2017. Untuk tahun 2018, akan dilanjutkan dengan membangun 7 KUA pembangunan dan MA Insan Cendekia Tanah Laut.

“Sedangkan, tahun 2019, kami merencanakan akan membangun laboratorium dan asrama MAN di Kabupaten Banjar. Kami sangat apresiasi dukungan terhadap program keagamaan di Kalsel,” tutur Noor Fahmi.

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Dr M Ali Taher mengatakan sengaja datang ke Kalsel untuk mengecek apakah bantuan SBSN itu berjalan lancar. Nah, beber dia, jika ada kendala, ada mangkrak atau belum ada aktivitas pembangunan akan ditelisik.

“Sebab, dana SBSN yang dikucurkan mencapai Rp 3 triliun dialokasikan di seluruh Indonesia. Kami targetkan, bantuan SBSN untuk Kalsel bisa mencapai Rp 300 miliar,” ucap Ali Taher.

Dia berharap  bantuan SBSN bisa dimanfaatkan maksimal, termasuk fasilitas yang menggunakan dana negara. “Kami selalu berupaya memperjuangkan anggaran untuk pendidikan,” pungkasnya.

Dari daftar pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI yang berkunjung ke Kalsel, dipimpin M Ali Taher (Fraksi PAN), HD Sodik Mudjahid (Fraksi Gerindra), H Iskan Qolba Lubis (Fraksi PKS), KH Jalaludin Rakhmat (Fraksi PDIP), Budiman Sudjatmiko (Fraksi PDIP), H Samsu Niang (Fraksi PDIP), Hj Wenny Haryanto (Fraksi Golkar), Evi Zainal Abdin (Fraksi Demokrat),  H Bisri Romly Fraksi PKB), KH Chairul Muna (Fraksi NasDem), dan sejumlah staf komisi serta reporter TV Parlemen, 15-17 Oktober 2018. (jejakrekam)

 

Penulis Afdi Achmad
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.