Juni 2019 Lahan Harus Dibebaskan, Jembatan Baru Sungai Lulut Bisa Dibangun
KIAN hari, kondisi Jembatan Sungai Lulut semakin mengkhawtirkan. Pondasi jembatan berstruktur kayu ulin, dengan permukaan aspal kian bergelombang, makin miring. Padahal jembatan ini sangat penting. Akses satu-satunya penghubung dan gerbang bagi Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin, dari jalur alternatif.
JEMBATAN yang menjadi poros penghubung ruas Jalan Veteran, statusnya milik Pemprov Kalimantan Selatan. Kewenangan untuk pemeliharaan hingga mengganti dengan jembatan baru, berada di tangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kondisi Jembatan Sungai Lulut yang kian menua tak dipungkiri Roy Rizal Anwar. Kepala Dinas PUPR Kalsel ini mengatakan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Jembatan Sungai Lulut yang baru pada tahun 2019.
“Kami ingin segera membangun Jembatan Sungai Lulut yang baru. Namun, saat ini, masih terkendala pembebasan lahan. Kewenangan pembebasan ini kami serahkan ke Pemkab Banjar dan Pemkot Banjarmasin,” kata Roy Rizal Anwar saat dikontak jejakrekam.com, Jumat (21/9/2018).
Dia menargetkan karena sudah diusulkan anggaran pembangunan jembatan baru dalam APBD Kalsel 2019, maka lahan yang menjadi lokasi proyek harus dibebaskan Pemkab Banjar dan Pemkot Banjarmasin paling lambat pada Juni 2019.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman menyambut rencana pembangunan jembatan baru yang akan menggantikan jembatan lama di Sungai Lulut.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel mengenai pembebasan lahan di sekitar proyek jembatan baru di Sungai Lulut. Sebab, lahan yang berada di wilayah Kabupaten Banjar adalah sempadan sungai,” urai Hilman.
Ia menjelaskan di atas sempadan sungai, kini ada bangunan. Sedangkan, untuk pembayaran uang ganti rugi di lahan atau sempadan sungai itu, jelas tidak memungkinkan menggunakan dana APBD Banjar.
“Makanya, untuk menuntaskan masalah ini perlu duduk bersama. Koordinasi dengan Pemprov Kalsel dan Pemkot Banjarmasin perlu dilakukan untuk mencari solusinya,” tandas Hilman.(jejakrekam)