Rusian: Rupiah Melemah karena Pemerintah Kurang Realistis

0

KETUA DPD Partai Demokrat Kalsel Rusian menilai melemahnya nilai tukar rupiah karena kebijakan pemerintah yang kurang realistis, sehingga memunculkan defisit neraca perdagangan dan defisit anggaran.

SEDERHANANYA, karena negara kekurangan pendapatan. Istilahnya, besar pasak daripada tiang. Kalau saja negara optimal menggali sumber pendapatan, tentu kita akan kelebiham uang,” katanya.

Selama ini, beber mantan Ketua DPRD Banjarmasin ini, pemerintah kekurangan uang, dan memunculkam hutang negara, bahkan hutang itu dalam dolar. Otomatis, bunganya pun dalam bentuk dolar pula.

Ia membandingkan pemerintahan sekarang ini dengan masa kepemimpinan SBY, dimana pendapatan negara selalu naik. “Seandainya dompet kita kosong, maka semuanya mahal. Sebaliknya, jika ompet/saldo rekening kita penuh, maka apapun jadi murah,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, maraknya impor pangan dan rencana Pemerintah menaikkan pajak penghasilan atas 900 barang konsumsi adalah respon terhadap makin menipisnya cadangan devisa dan defisit transaksi berjalan. Kebijakan tersebut, mempertegas bahwa masalah mendasar pelemahan rupiah karena pengelolaan internal yang belum baik.

“Rencana kebijakan ini terkesan panik dan membuat kegaduhan baru. Pemerintah harus mengobati masalah fundamentalnya dengan memperkuat kinerja ekonomi domestik. Pada konteks itu, pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat dengan menciptakan stabilitas harga, khususnya untuk BBM, listrik, dan harga pangan,” bebernya.

Langkah lainnya yang juga harus dilakukan, katanya, adalah pengetatan terhadap devisa hasil ekspor. Dimana, devisa hasil ekspor yang masuk ke Indonesia mencapai 90 persen, namun dari dolar AS yang masuk itu hanya sekitar 15 persen, yang ditukarkan kembali dalam bentuk rupiah, itu pun digunakan relatif untuk belanja pegawai.

Ia meminta pemerintah tegas terhadap eksportir agar menukarkan kembali dolar AS ke rupiah. Ia beranggapan pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan bahwa devisa ekspor harus dikembalikan ke rupiah apabila sumbernya dari rupiah.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.