Go Internasional, Gandeng Malaysia-Singapura, Uniska Gelar Konferensi Sains

1

SEBANYAK 92 peserta mahasiswa dan staf pengajar Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB) menghadiri kegiatan Borneo International Conference on Education and Social Sciences. Acara ini dihelat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uniska MAB di Hotel TreePark, Banjarmasin, Senin (10/9/2018).

DENGAN mengambil tema ‘Research contribution of education and social science ini digital era’. Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber yang di antaranya dari negara tetangga. Yakni, Yaya Sukajaya Kusumah (Universitas Pendidikan Indonesia), Nor Azmi bin Mostafa (Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia), Roozbeh Babolian Hendijani (Universitas Bina Nusantara, Indonesia) dan Sulfikar Amir (Nanyang Technological University, Singapura). Acara langsung dibuka secara resmi oleh Rektor Uniska Abdul Malik.

Abdul Malik mengatakan diskusi internasional ini merupakan kali pertama digelar FKIP Uniska setelah terbentuk puluhan tahun silam. Ia berharap melalui seminar ini dapat menggali lebih jauh tentang perkembangan pendidikan dan ilmu sosial di era digital.

Dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Uniska  ini mengatakan, dengan digelarnya diskusi yang diinisiasi FKIP, bisa menjadi contoh fakultas lainnya untuk menghelat kegiatan bertaraf internasional. “Bukan hanya FKIP. Fakultas lain juga akan kita dorong untuk menggelar kegiatan seperti ini,” katanya.

Ia menegaskan dalam  dua tahun mendatang  akan kembali menggelar kegiatan dengan skala lebih besar dengan jumlah peserta yang banyak. Kemudian, menghadirkan narasumber dari negara lainnya. “Karena ini yang pertama, saya berharap kedepannya bisa ditawarkan ke negara lain untuk menjadi keynote speaker,” ucapnya.

 

Lantas, apakah Uniska sudah menjalin kerjasama dengan negara lain? Abdul Malik menuturkan, telah melakukan kerjasama dengan mengirimkan 47 dosen untuk mengambil S3 di Malaysia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Uniska MAB Gusti Irhamni mengatakan, sesuai dengan misi rektor di lima tahun ke depan bahwa Unsika akan segera go internasional. “Nggak main lokal lagi. Kita harus go internasional. Makanya, dosen Uniska ini kita kuliahkan di Malaysia dan Jepang untuk peningkatan SDM,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.