Tunggu Hasil Uji Laboratorium, Masyarakat Tetap Hati-Hati Beli Ikan Haruan

0

INFORMASI adanya cacing sebesar benang dalam daging ikan haruan (gabus) di Desa Kandangan Lama RT 6 RW 3, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, sudah didengar Dinas Ketahanan Pangan,Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin.

KEPALA Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Lauhem Mahfuzi menuturkan pihaknya telah mendengar informasi yang beredar masyarakat Kalsel. Namun, Lauhem mengatakan hal itu telah menjadi domain Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, karena lintas kabupaten dan kota.

“Kami masih menunggu hasil pengujian Balai Benih dan Induk Ikan Air Tawar Provinsi Kalsel, jika memang ikan haruan tercemar parasit cacing,” ucap Lauhem Mahfuzi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Kamis (30/8/2018).

Dia  menyarankan jika pihak Balai Pelelangan Ikan Banjarmasin, pedagang dan konsumen telah menemukan cacing di tubuh ikan harus agar melapor ke dinas setempat.

“Untuk sementara waktu masyarakat perlu berhati-hati dan lebih teliti dalam memeriksa kondisi ikan,” tegas Lauhem Mahfuzi.

Menurut Lauhem, pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas institusi untuk memastikan ikan yang beredar di masyarakat aman untuk dikonsumsi.

Sebelumnya isu cacing di tubuh ikan primadona masyarakat Banua ini mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Isnaini. Ia berharap pemerintah cepat tanggap terhadap isu yang beredar. Khususnya, instansi terkait harus memastikan ikan yang beredar di masyakat aman untuk dikonsumsi.

Saat ini, harga ikan haruan yang dipasok dari berbagai wilayah Kalsel dan Kalteng yang masuk ke Banjarmasin sudah menembus Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan, ikan haruan menjadi primadona berbagai lapisan masyarakat di Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.