Dibiayai Rp 9,2 Miliar, Dandani Trotoar Jalan A Yani Jangan Korbankan Sungai

0

BERAPA besaran dana guna mewujudkan impian Walikota Banjarmasin Ibnu Sina untuk mendandani trotoar sepanjang Jalan Achmad Yani? Proyek yang telah dialokasikan dalam APBD 2018 ini mencapai Rp 10 miliar, setelah dilelang akhirnya tercapai angka Rp 9,2 miliar lebih.

PAKET penataan trotoar yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin telah dimenangkan PT Multi Usaha Pembangunan berdasar data yang tercantum dalam website LPSE Banjarmasin. Nilai kontraknya sebesar Rp 9.255.092.701,45, termasuk paket peningkatan Jalan Simpang Ulin, pembangunan taman dan trotoar sepanjang 4 kilometer Jalan Achmad Yani, Banjarmasin.

“Untuk tahun ini digarap sekitar dua kilometer di bahu kanan kiri Jalan Achmad Yani mulai kilometer 2 hingga kilometer 4. Sedangkan, untuk kelanjutan proyek ini akan dianggarkan pada tahun berikutnya hingga Gerbang Kota di Jalan Achmad Yani Km 6,” ucap Sekretaris Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Joko Pitoyo saat dikontak jejakrekam.com, Minggu (12/8/2018).

Ia menjelaskan penataan trotoar ini demi kenyamanan bagi pejalan kaki, terutama para penyandang disabilitas serta mempercantik kawasan Jalan Achmad Yani yang menjadi pintu gerbang Banjarmasin.

“Penggarapan proyek setelah didapat pemenangnya akan dimulai pada pertengahan Agustus 2018 ini. Memang, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 10 miliar dan dikerjakan PT Multi Usaha Pembangunan,” beber Joko Pitoyo.

Agar proyek mempermak kawasan Jalan Achmad Yani berjalan lancar, Joko Pitoyo meminta dukungan masyarakat dan semua pihak, termasuk para pengusaha reklame agar terwujudnya trotoar yang tertata dan ramah bagi pejalan kaki dan kaum difabel.

Terpisah, pengamat perkotaan Subhan Syarief mengingatkan agar proyek penataan trotoar di Jalan Achmad Yani tidak memakan lebar sungai yang berada di samping kiri dan kanan jalan.

“Posisi sungai di Jalan Achmad Yani sampai sekarang terus terdesak dan menjelma jadi selokan. Jangan sampai justru sungai yang ada ini dimatikan atau dipersempit akibat penataan trotoar itu,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel ini.

Kandidat doktor Universitas Islam Sultan Agung Semarang ini menjelaskan keberadaan sungai di Jalan Achmad Yani, sangat vital bagi keberlangsungan arus air, agar kawasan jalan protokol itu tak direndam banjir.

“Jika hanya untuk mendandani trotoar justru merusak ekosistem yang ada, tentu akan berdampak bagi tata kelola air. Ini bisa berbahaya bagi kota,” ucap Subhan Syarief.

Arsitek ini menekankan pentingnya Walikota Ibnu Sina menjaga warisan dari para pendahulu, terutama era Walikota Effendi Ritonga yang berjuang keras menciptakan sungai di samping kanan dan kiri Jalan Achmad Yani.

“Jangan dihilangkan, malah saya sarankan agar sungai yang ada itu diperlebar. Jadi, ada kombinasi trotoar yang cantik dan sungai yang terjaga, bisa memberi kejutan bagi kota bagi para pengunjung yang datang ke Banjarmasin,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.