Laga Seru 6 Kursi Bakal Tersuguh di Dapil Neraka Banjarmasin Tengah

0

PERTARUNGAN 15 parpol minus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang didiskualifikasi KPU Banjarmasin akibat tak menyerahkan daftar bacalegnya, akan tersaji dalam perebutan 45 kursi parlemen ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Khususnya di daerah pemilihan (dapil) Banjarmasin Tengah yang hanya menyediakan 6 kursi.

DENGAN total pemilih berdasar daftar pemilih sementara (DPS) hanya 60.806 orang di 12 kelurahan yang ada, berarti harga satu kursi yang harus ditebus sang caleg bernilai 10.134 suara. Apalagi, dalam laga ini sejumlah calon petahana tetap membidik kursi yang ada, seperti Sri Nurnaningih (Partai Demokrat), HM Faisal Hariyadi (PAN), dan Matnor Ali F dari Partai Golkar serta lainnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Banjarmasin, Matnor Ali F mengakui dengan minimnya kursi yang diperebutkan di dapil Banjarmasin 1, membuat harga kursi harus ditebus dengan suara yang besar. “Tak salah memang kalau disebut dapil neraka. Tapi, kami yakin, Golkar tetap bisa meraih satu kursi di dapil Banjarmasin Tengah. Syukur-syukur kalau dapat dua kursi, walau itu berat,” ucap Matnor Ali kepada jejakrekam.com, Minggu (5/8/2018).

Ia mengakui dengan adanya 15 parpol yang berebut 6 kursi di Banjarmasin Tengah, membuat persaingan akan semakin sengit. Menurut Matnor Ali, kalau dihitung memang rata-rata harga satu kursi harus ditebus dengan lebih dari 10 ribu suara.

“Namun, dengan sistem penghitungan perolehan kursi yang berlaku di Pemilu 2019, tentu suara terbanyak terutama dari parpol. Yang pasti, Partai Golkar punya strategi sendiri. Itu rahasia kami,” kata anggota Komisi III DPRD Banjarmasin.

Menurut Matnor Ali, dengan adanya 6 kursi, berarti ada 11 parpol yang tersingkir dari laga di Banjarmasin Tengah. Dalam kalkulasi politik Matnor Ali, tak mungkin ada satu parpol yang mampu merebut dua kursi mewakili konstiuen pusat kota itu. “Jadi, pertarungannya lebih bergengsi. Karena, 6 kursi kemungkinan hanya mampu diraih 6 parpol, sehingga ada 11 parpol yang gagal di Banjarmasin Tengah,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.