Mahasiswa Negeri Kanguru Teliti Pola Hidup dan Ekosistem Kera Belanda

0

WARGA Kalsel harus iri dengan mahasiswa asal Australia. Mereka terbang dari negaranya, khusus bertandang ke Kalsel guna melakukan penelitian keanekaragaman hayati, termasuk meneliti perilaku primata endemik Pulau Kalimantan, Bekantan.

KEGIATAN itu merupakan bagian dari penelitian The New Colombo Plan, Biodiversity Proboscis Monkey and Orang utan Program in Borneo.

Bekantan (Nasalis Larvatus) atau Proboscis Monkey merupakan spesies endemik yang mendiami hutan bakau (mangrove) di Pulau Kalimantan. Di Kalimantan, Bekantan dikenal juga dengan nama Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng, dan Kahau. Bekantan tersebar luas di hutan-hutan sekitar muara atau pinggiran sungai.

Berdasarkan Redlist IUCN (the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), Bekantan termasuk dalam kategori genting (Endangered). Bekantan juga termasuk primata yang terdaftar di dalam Appendix I dari CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang berarti tidak boleh diperdagangkan.

Ancaman utama kelestarian Bekantan adalah kerusakan habitat dan perburuan ilegal. Alih fungsi hutan dan illegal loging, serta Kebakaran hutan juga memberikan pengaruh terhadap penurunan populasi Bekantan di Kalimantan.

Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Sutarto Hadi mengatakan, mahasiswa dan pengajar dari Newcastle University ke Kalsel untuk menjalani berbagai kegiatan penelitian terkait lingkungan, termasuk penelitian pola hidup Bekantan di habitat aslinya di Borneo.

“Kerjasama penelitian antara ULM dan Newcastle University bisa menjadi wadah tukar menukar informasi dan keahlian mengenai lingkungan,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.