Tambah Alat Berat, Penggarapan Lahan Rawa Lebak di Desa Jejangkit Diharapkan Lebih Produktif

0

AGAR dapat maksimal dalam menggarap proyek optimalisasi lahan rawa lebak menjadi sawah produktif di Desa Jejangkit Kabupaten Barito Kuala, Mentri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambah 22 buah eksavator untuk kegiatan tersebut.

“SAAT ini eksavator tersebut sudah berada di atas kapal untuk proses pengiriman. Insya Allah 4 atau 5 hari ke depan sudah sampai di Desa Jejangkit,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kalsel, Faturahman.

Tidak hanya sampai disitu, Faturahman menambahkan dukungan dari pihak TNI pun juga sudah siap dimana saat ini ada 55 Prajurit TNI dari Babinsa dan 11 Kodim di Kalsel sudah tiba di Jejangkit yang dipersiapkan guna penggarapan lahan. “Tentu saja target menggarap lahan rawa lebak agar produktif dalam hari pangan sedunia harus tercapai,” jelasnya.

Sementara itu, Danrem 101/Antasari Kol Inf Yudianto Putrajaya membenarkan bahwa personilnya saat ini sudah di lokasi Desa Jejangkit. Bahkan, kata dia, dirinya juga sudah mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Barito Kuala, Rahmadian Noor, Kadis Pertanian dan Holtikultura Kalsel, Faturahman dan personil Korem 101/Antasari.

Dalam pertemuan itu, ungkap Danrem, Wakil Bupati Batola mengucapkan terima kasih atas keikutsertaaan TNI khususnya Korem 101/Antasari dalam mem- back up penyiapan lahan untuk Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018. Apalagi, nantinya kegiatan itu bakal Presiden RI, Joko Widodo dan para duta besar.

Putra pun mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar target HPS 2018 di Wilayah Jejangkit Kabupaten Batola bisa selesai sesuai waktu yang ditentukan. “Itu juga sudah saya sampaikan dalam pengarahan, khususnya pembagian sektor dalam keterlibatan TNI sesuai perintah Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto,”ujarnya.

Ia menambahkan, TNI sangat mendukung sepenuhnya optimalisasi pertanian di Kalsel sesuai harapan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk menjadikan Kalsel sentral pangan nasional. “Program tersebut berupa proyek percontohan pengolahan lahan model pertanian terpadu yang hanya ada di Kalsel dan Sumatera Selatan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asykin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.